ASUHAN KEBIDANAN
PADA
BAYI NY.”D”
USIA 5 JAM DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI
RUMAH SAKIT BEN MARI
MALANG
Mahasiswa :
Sely Nurhidayat
2012.5.114.031
Akademi Kebidanan Ibrahimy
Sukorejo Situbondo
2015
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL..................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN...................................................................... ii
KATA PENGANTAR............................................................................... iii
DAFTAR ISI.............................................................................................. iv
BAB 1 PENDAHULUAN..................................................................... 1
A.
Latar Belakang....................................................................... 1
B.
Tujuan..................................................................................... 3
C.
Batasan Masalah..................................................................... 3
D.
Sistematika Penulisan............................................................. 3
BAB 2 TINJAUAN
PUSTAKA .......................................................... 5
A.
Konsep dasar BBLR............................................................. 5
B.
Konsep menejemen varney.................................................... 11
BAB 3 TINJAUAN
KASUS................................................................. 18
BAB 4 PENUTUP................................................................................. 27
A.
Kesimpulan............................................................................. 27
B.
Saran....................................................................................... 27
DAFTAR
PUSTAKA
KATA PENGANTAR
Ungkapan puja
dan puji syukur senantiasa saya panjatkan kepada sang ilahi rabbi “ALLAH SWT “
yang mana berkat pertolongannyalah saya diberikan kelancaran dalam penyusunan
Laporan “Praktik Klinik Kebidanan III B”
ini.
Tak lupa pula
untaian sholawat dan salam selalu tercurah limpahkan kepada junjungan kita nabi
Muhammad saw. Yang membawa kita dari zaman jahiliah menuju kejalan yang terang
menderang, penuh dengan cinta kasih seperti sekarang ini.
Alhamdulillahhirabbil’alamin,
saya telah bisa menyelesaikan laporan ini, walaupun saya sadar didalamnya masih
ada beberapa kesalahan dan kekurangan. Tapi disamping itu, didalam kandungan
laporan ini juga terdapat kelebihan yang akan menutupi kekurangannya.
Akhirnya, saya
ucapkan terima kasih kepada segenap pihak yang membantu dan mendukung saya
untuk menyelesaikan Laporan “Praktik Klinik Kebidanan III B“ ini. Khususnya
kedua orang tua saya yang saya hormati, cintai dan saya sayangi. Beliau banyak
berperan akan teerselesaikannya laporan ini. beliau selalu mendukung dan juga senantiasa
berdoa untuk keberhasilan dan kesuksesan saya. Dan tak lupa pula saya ucapkan
terima kasih kepada :
- Drs. H.Supratiknyo, Apt Selaku Direktur
Akademi Kebidanan Ibrahimy.
- Listyaningsih, S.ST Selaku Ketua Panitia Praktik Klinik
Kebidanan III B
- Lidah, Amd.Keb Selaku Pembimbing Praktik Klinik Kebidanan III di
Ruang perinatologi RS BEN MARI
- Lucky Lutifiana Romadhina, S.ST Selaku Pembimbing Akademik Praktik
Klinik Kebidanan III B
Saya berharap semoga
laporan ini dapat bermanfaat dan berguna
bagi kita semua.
Amin
Sukorejo, 2015
Sely Nurhidayat
BAB
1
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Bayi lahir dengan berat lahir rendah (BBLR) merupakan
masalah kesehatan yang sering dialami pada sebagian masyarakat yang ditandai
dengan berat lahir kurang dari 2500 gram. Kejadian BBLR pada dasarnya
berhubungan dengan kurangnya pemenuhan nutrisi pada masa kehamilan ibu dan hal
ini berhubungan dengan banyak faktor dan lebih utama pada masalah perekonomian
keluarga sehingga pemenuhan kebutuhan konsumsi makanan pun kurang. Namun
kejadian BBLR juga dapat terjadi tidak hanya karena aspek perekonomian, dimana
kejadian BBLR dapat saja terjadi pada mereka dengan status perekonomian yang
cukup. Hal ini dapat berkaitan dengan jarak kelahiran, kadar hemoglobin dan
pemanfaatan pelayanan antenatal. BBLR termasuk faktor utama dalam peningkatan
mortalitas, morbiditas dan diabilitas neonatus, bayi dan anak serta memberikan
dampak jangka panjang terhadap kehidupannya di masa depan (Djitowiyono, 2010).
BBLR yang tidak ditangani dengan baik dapat mengakibatkan
timbulnya masalah pada semua sistem organ tubuh meliputi gangguan pada
pernafasan (aspirasi mekonium, asfiksia neonatorum), gangguan pada sistem
pencernaan (lambung kecil), gangguan sistem perkemihan (ginjal belum sempurna),
gangguan sistem persyarafan (respon rangsangan lambat). Selain itu bayi berat
lahir rendah dapat mengalami gangguan mental dan fisik serta tumbuh kembang.
BBLR berkaitan dengan tingginya angka kematian bayi dan balita, juga dapat
berdampak serius pada kualitas generasi mendatang, yaitu akan memperlambat
pertumbuhan dan perkembangan anak, serta berpengaruh pada penurunan kecerdasan.
Bayi yang lahir dengan berat lahir rendah (BBLR) memerlukan perawatan yang
tepat agar tidak terjadi hal-hal yang membahayakan bayi seperti yang telah
disebutkan diatas (Aziz, 2006).
Salah satu indikator untuk mengetahui derajat kesehatan
masyarakat adalah Angka Kematian Bayi (AKB). Angka Kematian Bayi (AKB) di
Indonesia masih tergolong tinggi, jika dibandingkan dengan negara lain di
kawasan ASEAN. Berdasarkan Human Development Report 2010, AKB di Indonesia
mencapai 31 per 1.000 kelahiran. Dari seluruh kematian perinatal sekitar 2 -27%
disebabkan karena BBLR. Sementara itu, prevalensi BBLR di Indonesia saat ini
diperkirakan 7 – 14% yaitu sekitar 459.200-900.000 bayi (Depkes RI,
2005).
Untuk Provinsi Jawa Timur sendiri, jumlah BBLR yang dilaporkan sebanyak 12.922
(2,02 %) dari 640.271 bayi lahir hidup.
Bayi dengan BBLR yang ditangani sebesar 10. 625 (82.22 %) masih belum dapat
mencapai target yang ditentukan. Hal ini disebabkan kurangnya kesadaran masyarakat dalam upaya peningkatan
kesehatan ibu hamil dan janin sehingga risiko tinggi terjadinya BBLR tidak
dapat ditanggulangi sedini mungkin.
Mengingat banyaknya masalah mengenai BBLR yang terjadi di
Indonesia maka perlu penanganan yang memadai untuk mencegah terjadinya masalah
BBLR maupun komplikasi lebih lanjut.
B.
Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah melaksanakan asuhan kebidanan,
diharapkan mahasiswa mampu melakukan penatalaksanakan pada neonatus dengan BBLR
melalui pendidikan serta pengalaman secara nyata dilapangan.
2. Tujuan Khusus
a.
Mahasiswa mampu melakukan
pengkajian data pada By. Ny.”D” Usia
5 jam Dengan BBLR
b.
Mahasiswa
dapat mendiagnosa masalah pada By. Ny.”D” Usia 5 jam Dengan BBLR
c.
Mahasiswa
dapat mengidentifikasi masalah potensial yang muncul dari diagnosa pada By. Ny.”D”
Usia 5 jam Dengan BBLR
d.
Mahasiswa
dapat mengidentifikasi kebutuhan segera yang dibutuhkan pada By. Ny.”D” Usia 5
jam Dengan BBLR
e.
Mahasiswa
mampu mengembangkan intervensi pada masalah yang muncul pada By. Ny.”D” Usia
5 jam Dengan BBLR
f.
Mahasiswa
dapat melakukan implementasi sesuai rencana yang sudah dilakukan pada By Ny “D”
Usia 5 jam Dengan BBLR
g.
Mahasiswa
mampu mengevaluasi semua tindakan yang sudah dilakukan pada By Ny “D” Usia 5
jam Dengan BBLR
C.
Batasan Masalah
Dalam penyusunan
makalah ini penulis membatasi masalah yang akan dibahas yaitu dengan mengambil
suatu Asuhan Kebidanan pada By.Ny. D usia 5 jam dengan BBLR menggunakan manajemen
kebidanan Varney.
D.
Sistematika Penulisan
BAB 1 PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
B.
Tujuan
C.
Batasan Masalah
D.
Sistematika Penulisan
BAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 3 TINJAUAN
KASUS
A.
Pengkajian
B.
Interpretasi Data
C.
Identifikasi Diagnosa Dan Masalah Potensial
D.
Identifikasi Kebutuhan Segera
E.
Intervensi
F.
Implementasi
G.
Evaluasi
BAB 4 PENUTUP
A.
Simpulan
B.
Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB 2
TINJAUAN
PUSTAKA
A.
Konsep Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)
1.
Definisi
Bayi BBLR adalah berat badan kurang dari 2.500 gram yaitu karena
umur hamil kurang dari 37 minggu atau berat badan lahir rendah dari semestinya
sekalipun umur cukup atau karena kombinasi keduanya.(Manuaba, 2012)
BBLR ialah bayi baru lahir yang berat badannya saat lahir kurang
dari 2.500 gram (sampai dengan 2.499 gram).(Sarwono, 2010)
BBLR adalah kelahiran bayi kurang dari 37 minggu, bayi yang
beratnya kurang dari seharusnya umur kehamilan. Bayi yang lahir dengan berat
badan rendah dan tidak sesuai dengan tuanya kehamilan.(Rustam Mochtar, 2012).
Berkaitan dengan penanganan dari harapan hidupnya, bayi berat
lahir rendah dibedakan dalam :
a)
Bayi
berat lahir rendah (BBLR) , berat lahir 1.500- 2.500 gram.
b)
Bayi
berat lahir sangat rendah (BBLSR) , berat lahir < 1500 gram.
c)
Bayi
berat lahir ekstrem rendah (BBLER), berat lahir < 1.000 gram (Sarwono
Prawirohardjo, 2010).
2. Etiologi
Faktor – faktor
penyebab kejadian BBLR dibedakan menjadi dua, yaitu faktor ibu dan faktor bayi.
a.
Faktor
ibu
1)
Penyakit
yang di derita ibu : toksaemia gravidarum, perdarahan antepartum, trauma fisik
dan psikologis, nefritis akut, diabetes mellitus, dan lain-lain.
2)
Usia
ibu kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun.
3)
Multi
gravida dengan jarak persalinan terlalu dekat.
4)
Keadaan
sosial : sosial ekonomi rendah
b.
Faktor
janin
1)
Hidramnion
2)
Kehamilan
ganda
3)
Kelainan
kromosom (Vivian, 2010)
3.
Patofisiologi
Salah satu patofisiologi dari BBLR yaitu asupan gizi yang kurang
pada ibu ibu hamil yang kemudian secara otomatis juga menyebabkan kurangnya
asupan gizi untuk janin sehingga menyebabkan berat badan lahir rendah.
Apabila dilihat dari faktor kehamilan, salah satu etiologinya yaitu
hamil ganda yang mana pada dasarnya janin berkembang dan tumbuh lebih dari
satu, maka nutrisi atau gizi yang mereka peroleh pun dalam rahim tidak sama
dengan janin tunggal, yang mana pada hamil ganda gizi dan nutrisi yang didapat dari
ibu harus berbagai sehingga kadang salah satu dari janin pada hamil ganda juga
mengalami BBLR.
Kemudian jika dikaji dari faktor janin, salah satu etiologinya
yaitu infeksi dalam rahim yang mana dapat mengganggu atau menghambat
pertumbuhan janin dalam rahim yang bisa mengakibatkan BBLR pada bayi.
4. Tanda
dan Gejala
a.
Sebelum
bayi lahir :
1)
Pada
anamnesa sering dijumpai adanya riwayat abortus, partus prematurus,dan lahir mati.
2)
Pembesaran
uterus tidak sesuai tuanya kehamilan.
3)
Pergerakan
janin yang pertama (quickening)
terjadi lebih lambat, gerakan janin lebih lambat walaupun kehamilannya sudah
lanjut.
4)
Pertambahan
berat badan ibu lambat dan tidak sesuai menurut yang seharusnya.
5)
Sering
dijumpai kehamilan dengan oligohidramnion, hiperemesis gravidarum, dan pada
hamil lanjut dengan toksemia gravidarum atau perdarahan antepartum (Sinopsis
obstetri: 449).
b.
Setelah
bayi lahir (ciri – ciri bayi BBLR) :
1)
Berat
badan lahir < 2.500 gram
2)
Lingkar
dada < 30 cm
3)
Panjang
badan < 45 cm
4)
Lingkar
kepala < 33 cm
5)
Kepala
lebih besar dari badannya
6)
Kulitnya
tipis transparan dan banyak lanugo
7)
Lemak
subkutan minimal (Asuhan bayi dan anak, 2010).
5.
Komplikasi ( Penyakit yang Menyertai BBLR )
a.
Asfiksia
b.
Hiperbillirubinemia
karena immatur hati
c.
Mudah terjadi
infeksi karena gangguan imunologik
d.
Pneumonia
Aspirasi, terjadi karena reflek menelan dan batuk belum sempurna
e.
Perdarahan
mudah terjadi karena pembuluh darah yang rapuh
f.
Sindroma
gangguan pernafasan
g.
Hipotermi
h.
Hipoglikemi
i.
Gangguan cairan
dan elektrolit
j.
Masalah
pemberian ASI
Masalah jangka
panjang yang mungkin timbul pada bayi dengan BBLR antara lain:
a.
Gangguan
perkembangan.
b.
Gangguan
pertumbuhan..
c.
Penyakit paru
kronis
6.
Upaya Pencegahan Terjadinya BBLR
a.
Upayakan agar
melakukan antenatal care yang baik, segera melakukan konsultasi dan merujuk
penderita bila terdapat kelainan.
b.
Meningkatkan
gizi masyarakat sehingga dapat mencegah terjadinya persalinan dengan berat
badan lahir rendah.
c.
Anjurkan lebih
banyak istrahat, bila kehamilan mendekati aterm atau istirahat baring bila
terjadi keadaan yang menyimpang dari keadaan normal kehamilan.
7.
Penatalaksanaan Bayi BBLR
a.
Pengaturan Suhu
Lingkungan
Bayi dimasukkan dalam inkubator dengan suhu yang diatur :
1)
Bayi berat
badan dibawah 2000 garam , 350C
2)
Bayi berat
badan 2 kg sampai 2500 gram, 340C
b.
Makanan Bayi
BBLR
Umumnya bayi prematur belum sempurna reflek mengisap dan batuknya. Pemberian
minuman bayi sekitar 3 jam setelah lahir dan didahului dengan mengisap cairan
lambung. ASI merupakan makanan yang paling utama sehingga ASI lah yang lebih
dahulu diberikan. Bila faktor mengisapnya kurang maka ASI dapat diperas dan
diminumkan dengan sendok perlahan – lahan atau dengan memasang sonde menuju
lambung. Permulaan cairan yang diberikan sekitar 50 – 60 cc / kg BB / hari dan
terus dinaikkan sampai mencapai sekitar 200 cc/kgh BB/hari, agar bayi tidak
mendeita hipoglikemia dan hiperbillirubinemia. Bila Air Susu Ibu tidak ada,
susunya dapat diganti dengan susu buatan yang mengandung lemak yang mudah
dicerna bayi dan mengandung 20 kalori / 30 ml air atau sekurang-kurangnya bayi
mendapat 110 kalori / kg berat badan per hari.
c.
Menghindari
Infeksi
1)
Diadakan
pemisahan bayi yang kena infeksi dengan bayi yang tidak kena infeksi.
2)
Mencuci tangan
setiap kali sebelum dan sesudah memegang bayi.
3)
Membersihkan
tempat tidur bayi segera, sesudah tida dipakai lagi (paling lama seorang bayi
memakai tempat tidur selama 1 minggu untuk kemudian dibersihkan dengan cairan
antiseptik)
4)
Setiap petugas
yang menderita penyakit menular (infeksi saluran nafas, diare, konjungtivitis,
dll) dilarang merawat bayi.
5)
Kulit dan tali
pusat bayi harus dibersihkan sabaik-baiknya.
6)
Para pengunjung
orang sakit hanya boleh melihat bayi dari belakang kaca.
d.
Penimbangan
Ketat
Perubahan
berat badan mencerminkan kondisi gizi / nutrisi bayi dan berat kaitanya dengan
daya tahan tubuh. Oleh sebab itu penimbangan berat badan harus dilakukan dengan
ketat.
e.
Personal
Hygiene
Pentingnya
menjaga personal hygiene bayi, agar bayi merasa nyaman dan tidak gelisah.
Apalagi pada bayi BBLR karena masih sangat rentan.
B. Konsep Manajemen
Varney
I.
PENGKAJIAN
No. Reg :
Tanggal pengkajian
Tempat pengkajian
A.
Data subjektif
1.
biodata
Menyatakan identitas anak ibu dan suami secara lengkap
yaitu nama
umur,agama,pendidikan,pekerjaan dan alamat untuk mengetahui kondisi ibu
secara lengkap sehingga bisa merencanakan asuhan kebidanan secara lengkap sesuai
dgn kondisi ibu
2.
Riwayat Persalinan
Anak ke:
Usia kehamilan :
Ketuban pecah: jam warna
Jenis persalinan
Indikasinya :
3.
riwayat kesehatan keluarga
Berguna untuk megetahui adakah penyakit
menurun,menular,menahun,pada orang tua atau anggota keluarga lain yang dapat
menular pada bayi
4.
keadaan pola sosial dan budaya
Sosial dan budaya
Sosial :
Budaya :
Adakah keadaan sosial budaya yang
menguntungkan /merugikanpada bayi
5.
Pola kebiasaan sehari hari
·
Pola nutrisi
·
Pola eliminasi
·
Pala aktivitas
·
Pala istirahat
·
Pada BBL apakah bayi aktif bergerak dan
menangis langsung di beri asi /tidak sudanh mengeluar kan mekonium apa bulum
BAK/belum tidur dengan baik /rewel
- Data objektif
1.
Pemeriksaan fisik umum
KU bayi :
Kesadaran : sesuai
degan tingkat kesadaran (cs,somnolen,sopor,komadll)
Penilayan sepintas :bergerak
aktif menagis sepontan
Nilai apgar secore :
Skor
|
0
|
1
|
2
|
Angka
|
A : Appearance Color
(warna kulit)
P : Pulse (heart rate) (frekuensi jantung)
G : Grimace (reaksi terha-dap rangsangan)
A : Activity (tonus otot)
R : Respiration (usaha na-pas)
|
Pucat
Tidak ada
Tidak ada
Lumpuh
Tidak ada
|
Badan merah, ekstremitas biru
Dibawah 100
Sedikit gerakan mimic
Ektremitas da-lam fleksi
sedikit
Lemah, tidak teratur
|
Seluruh tubuh ke-merahan-merahan
Diatas 100
Menagis, batuk/ bersin
Gerakan aktif
Menangis kuat
|
|
BBL :2500-4000gr
penurunan Bbnormal 10%atau kurang
PBL :45-50 cm
LK-LD :32-36cm/30-33cm
TTV :TD: S: N: RR :
2.
Pemeriksaan
Fisik Khusus
a.
inspeksi
Kepala rambut :warna merah
masih ada lanugo,tidak ada caput,/cepal,hematoma,sutura teraba dan tidak
menyatu
Muka : simetris tidak ada pembengkakan, lanugo masih banyak
Mata : Ukuran bentuk simetris tidak ada rabas bola
mata lengkap stra bismus atau tidak
Hidung : ada mucus bersih
Mulut : simetris gusi merah muda lidah tidak menonjol bergerak bebas tidak ada labio/palato
labioskiziz
Telinga : simetris, tulang rawan daun telinga belum sempurna pertumbuhannya, tidak ada letak rendah merespon terhadap suara
Leher : Bebas ekstensi ddan fleksi tiroit tidak teraba
Dada : bentuk dada simetris (normal chest), pigeon chest (dada burung),
dada tong
Abdomen :bentuk
simetris, silinder, cembung, cekung
tali pusat dibungkus kasa steril, tidak ada perdarahan/ infeksi
Punggung :
Normal, Simetris, tidak ada benjolan, tidak ada spina bifida
Genetalia :perempuan labia mayor belum menutupi labia minor, Laki-laki testis belum turun ke skrotum (normalnya terbentuk < 6 bulan)
Anus : anus dengan otot spingter yang kuat
Ekstermitas : sikap umum fleksi, gerakan simetris lengan lebih panjang dari pada tungkai
b.
palpasi
Kepala :
tidak teraba adanya benjolan
Leher :tidak
teraba bendungan vena jugularis dan pembesaran kelenjar thyroid maupun lymfe
c. Auskultasi
Dada : tidak
terdengar suara wheezing dan ronchi
Abdomen : Bising usus normal positif, normal ( x/
menit)
d. Perkusi
Perut :
tidak teraba adanya perut kembung
3.
Pemeriksaan reflek
Reflek pada
bayi:
Menghisap : isapan kuat bayi menoleh kearah stimulus/
tidak ,mulut membuka/tidak
Menelan : ada/tidak terjadi tampa terdesak ,batuk dan
muntah
Menggenggam : bayi
menggenggam dengan kuat atau tidak
Menjulurkan
lidah : bayi menjulurkan lidah /tidak ketika hendak
menyusu
Glabellar : bayi mengedipkan mata /tidak ketika di ketuk
dahinya
Terkejut : lengan melakukan aduksi
/tidak di sertai fleksi pada siku /tidak
4.
Pemeriksaan Penunjang
Hematokrit : -
Hb : -
GDA : -
Leokosit : -
SDM : -
- IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH
Dx :
Ds :
Do :
- IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL
-
- IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA
-
- INTERVENSI
Tanggal/jam :
Dx
Tujuan :
kriteria hasil:
- Lakukan pendekatan tera puitik pada keluarga pasien
R/ciptakan rasa saling percaya antara bidan
dan keluarga pasien
- lakukan prssiapan tempat
R/mempermudah pelak sanan
tindakan
- lakukan pencegahan infeksi
R/menghindari terjadinya
penularan infeksi
- lakukan pemeriksaan fisik sesuai protap
R/megetahui ke abnormalan pada bayi
- beri injeksi vit K secara IM
R/menghindari terjadinya perdarahan intra kranial
- berian injeksi HB unijek
R/sebagai pertahanan pertana herhadap hepatitis
- beri salep mata provilaksis
R/menghindari terjadinya penularan infeksi sexsual
- lakukan perawatan tali pusat
R/menjaga tali pusat tetap bersih dan
terhindar dari infeksi
- berikan asi sedini mungkin
R/untuk mencukupi gizi bayi
- jelaskan hasil pemeriksaan pada klien
R/mengirangi rasa cemas ibu tentang kondisi bayinya
- IMPLEMENTASI
Tanggal /jam :
1.
melakukan pendekatan terapuitik dengan orang
tua bayi
2.
melakukan persiapan tempat,alat,dan pasien
agar mempermudah tindakan bidan
3.
melakukan pencegahan infeksi
4.
melakukan pemeriksaan fisik secara khusus
untuk megetahui ada ya kelainan paada bayi
5.
memberikan injeksi vitK untuk mencegah
perdarahan intra kranial
6.
memberikan ijeksi HB untik pertahanan diri
terhadap hepatitis
7.
memberikan salep mata profilaksis untuk
menghindari infeksi akibat sexsual
8.
melakukan perawatan tali pusat pada bayi agar
tali pusat bayi tetap kering dan bersih
9.
memberikan asi sedini mungkin agar gisi bayi
terpenuhi
10.
menjelaskan hasil pemeriksaan pada ibu dan
keluarga untuk mengurangi kecemasan ibu dan keluarga
- EVALUASI
Tanggal/jam :
Dx
Tujuan :untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan tindakan kebidanan yang
di lakukan. Isi dari evaluasi
S :Data subjektif
Menggambarkan hasil pemberian asuhan sesuai dengan
kata-kata klien /ibu klien
O :Data objektif
Mengambarkan pendokumentasian hasil pemberian asuhan yang
telah di berikan sesuai dengan penilayan bidan
A : Assesment
Menggambarkan hasil analisa dan interpretasi DS dan DO
dalam situasi identifikasi
P :Planing
Menggambarkan pendokumentasian perencanaan, tindakan,
evaluasi, berdasarkan assesment
TINJAUAN KASUS
ASUHAN
KEBIDANAN
PADA
BAYI NY.”D” UMUR
5 JAM DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
DI RS BEN
MARI MALANG
I.
PENGKAJIAN
No register :7743
Tanggal pengkajian :
09 – 4– 2015 / 07.05
Tempat pengkajian :
Ruang Perinatologi
A. Data
Subyektif
1.
Biodata
Nama : Bayi Ny.”D”
Umur : 5 jam
Jenis
kelamin : laki-laki
Tanggal
lahir : 09-04-2015
Anak ke :
1
Biodata
orang tua
Nama Ibu :
Ny.”D” Nama Ayah : Tn.”S”
Umur : 31 Tahun Umur : 35Tahun
Agama :
Kristen Agama : Kristen
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia Suku/Bangsa :Jawa/Indo
Pendidikan :
SMA Pendidikan
: SMA
Pekerjaan :
IRT Pekerjaaan
: Swasta
Alamat : Sumawe Alamat : Sumawe
2.
Riwayat Natal (Persalinan Sekarang)
· Tempat
Persalinan : RS BEN MARI
MALANG
· Usia
Kehamilan : 35-36 minggu (terhitung HPHT 30-7-14)
· Cara
persalinan : spontan
· Indikasi
:PRM(prematur ruptur of membran)
· Warna
: campur darah
· BB : 2200 gram
· PB : 45 cm
· A-S :
7-8
3.
Riwayat Kesehatan Keluarga
Tidak dikaji
4.
Keadaan psikososial dan budaya
Tidak
dikaji
5.
Pola kebiasaan sehari-hari
a.
Pola Nutrisi :
Bayi diberikan minuman ketika bayi mulai menangis
dengan D 5% 20 cc/ jam
dengan D 5% 20 cc/ jam
b.
Pola Eliminasi : Bayi belum BAB, mengeluarkan mekonium 1
kali setelah lahir, bayi sudah BAK 1x arna kuning jernih, bau
khas
c.
Pola aktivitas : Bayi
sering menangis kuat,
gerak aktif kaki dan tangan
d.
Pola Istirahat :
Bayi masih sering tidur di dalam tempat bayi kurang
lebih 12-14 jam.
lebih 12-14 jam.
B. Data
Obyektif
1. Pemeriksaan umum
Keadaan
umum : cukup
Kesadaran
:
Compos Mentis
TTV
: Suhu : 34,1 C
Nadi :120x/menit
Pernafasan : 58x/menit
Panjang
badan : 45 cm Berat badan : 2200
gram
Lingkar
kepala : 27 cm Lingkar dada : 28 cm
2. Pemeriksaan
Fisik Khusus
a.
Inspeksi
Kepala : Bersih, tidak terdapat caput
suksedaneum, tidak ada sefal haematome, tidak ada hidrosepalus, rambut tipis dan hitam
Muka : Kemerahan , tidak ada oedema, terdapat lanugo
Mata : Simetris, konjungtiva merah
muda, sklera putih
Kulit : lemak bawah kulit tipis, warna kulit kemerahan
Telinga : Simetris, bersih tidak ada serumen, terdapat dua daun telinga dan
lubang telinga, tulang rawan daun telinga belum sempurna
Hidung :Terdapat dua lubang, simetris,
tidak ada pernafasan cuping hidung
Mulut : bibir merah muda, tidak ada
labioskisis, labio palatoskisis, labio gnato palatoskisis
Leher : Tidak ada pembendungan vena
jugularis, tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada pembesaran kelenjar
limfe.
Dada : Simetris, tidak ada tarikan
dinding dada
Abdomen : simetris (normal chest), tali pusat dibungkus
kasa steril, tidak ada perdarahan/ infeksi
Punggung : Normal, Simetris, tidak ada benjolan,
tidak ada spina bifida
Ekstremitas
Bagian atas : Simetris, tidak ada polidaktili/
sindaktili,
pergerakan aktif, tidak ada kebiruan.
Bagian bawah : Simetris, tidak ada polidaktili/sindoktili,
pergerakan aktif,
tidak ada kebiruan.
Genetalia :Uretra belubang, testis belum turun ke skrotum
sebelah kanan
Anus : Berlubang, Tidak ada atresia
ani
Ekstremitas
Bagian atas : Simetris, tidak ada polidaktili/
sindaktili,
pergerakan aktif, tidak ada kebiruan.
Bagian bawah : Simetris, tidak ada polidaktili/sindoktili,
b.
Palpasi
Kepala :
tidak teraba adanya benjolan
Leher :tidak
teraba bendungan vena jugularis dan pembesaran
kelenjar thyroid maupun lymfe
c.
Auskultasi
Dada : tidak terdengar suara wheezing
dan ronchi
Abdomen :
Bising usus normal positif, normal
( 10 x/ menit)
d.
Perkusi
Tidak terkaji
3.
Pemeriksaan Reflek
Reflek :Genggam :
(+)
Moro : (+)
Sucking : (+)
Rooting :
(+)
swallowing : (+)
Tonik neck :
(+)
4.
Pemeriksaan penunjang
Tidak dikaji
II.
INTERPRETASI DATA DASAR
Dx : Bayi Ny.”D” Usia 5 jam dengan
BBLR
Do :Keadaan
umum :Cukup
Kesadaran :Compos
mentis
A-S :7-8
TTV :Suhu
: 34,1 C Nadi :120x/menit
Pernafasan : 58x/menit Panjang badan : 45 cm Berat
badan : 2200 gram Lingkar kepala : 27 cm
Lingkar dada : 28 cm
III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN
MASALAH POTENSIAL
Hipotermia
IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN DAN
TINDAKAN SEGERA
Perawatan
bayi dalam inkubator
V. INTERVENSI
Tanggal :09-04-2015 Jam :
18.40 WIB
Diagnosa :Bayi Ny.”D” Usia 5 jam dengan BBLR
Tujuan :Setelah dilakukan asuhan kebidanan diharapkan keadaan
umum bayi membaik, dan suhu tubuh dalam
batas normal.
Kriteria :- TTV Normal : Suhu :
36,50 C-37,50
C
Nadi :
120-160x/menit
RR :
30-60x/menit
- nutrisi
bayi terpenuhi
-
tali pusat kering/ tidak ada infeksi
Intervensi :
1.
Bungkus bayi dengan kain yang bersih dan kering
R/ Mengurangi kehilangan panas akibat evaporasi
2.
Lakukan pemantauan
perkembangan
bayi: nadi, pernafasan, dan suhu
R/Deteksi dini adanya komplikasi pada bayi
3.
Jaga bayi dan letakkan
dalam inkubator
R/ Mencegah terjadinya
hipotermia
4.
Rawat tali pusat dengan mengganti kassa setiap kali basah/kotor
R/ Mikroorganisme mudah menyerang bayi melalui benda lembab
5.
Lakukan
pemberian nutrisi pada bayi
R/ kebutuhan
nutrisi pada bayi terpenuhi dan mencegah hipoglikemia
6.
Pendokumentasian hasil tindakan
R/Memantau keadaan dan evaluasi tindakan
VI. IMPLEMENTASI
No.
|
Tanggal
|
Jam
|
Kegiatan
|
Paraf
|
1.
|
09-04-2015
|
12.05
|
1.
Membungkus bayi dengan kain
bersih dan kering
|
|
12.10
|
2.
Melakukan pemantauan perkembangan
bayi meliputi:
N:
120x/menit, S: 34,1 0C, RR: 58x/menit
|
|
||
12.15
|
3. Meletakkan
bayi dalam incubator agar suhu bayi tetap stabil
|
|
||
12.17
|
4. Merawat
tali pusat bayi, tali pusat bersih, tidak ada perdarahan, terbungkus kasa
steril
|
|
||
13.10
|
5. Melakukan
pemeriksaan suhu, dengan hasil: S: 36,500C
|
|
||
13.20
|
6. Melakukan
pemberian nutrisi, dengan hasil D5% diminum 40 cc/2 jam, tanda nutrisi bayi
terpenuhi: tidur pulas, tidak rewel, kebutuhan eliminasi (BAB& BAK) terpenuhi
|
|
||
13.25
|
7.
Mendokumentasikan hasil tindakan
|
|
VII. EVALUASI
Tanggal : 10-04-2015 Jam : 08.00 WIB
S
: -
O : Keadaan umum : Baik
Kesadaran :
Compos Mentis
TTV : N :130x/menit
S : 36,80C
RR : 50x/menit
Pemeriksan
fisik
Muka : Kemerahan , tidak ada oedema, terdapat lanugo
Telinga:
Simetris, bersih tidak ada serumen,
terdapat dua daun telinga dan lubang telinga, tulang rawan daun telinga belum
sempurna
Genetalia:
Uretra belubang, testis
belum turun ke skrotum sebelah kanan
Pemberian nutrisi : SF 20 cc/1 jam, Reflek hisap kuat
Pemberian imunisasi :
injeksi Hb 0 di paha kanan bayi
Mengganti popok bayi setelah BAB
(warna feces mekonial, bau khas)
A : Bayi Ny.”D”
Usia 1 hari dengan BBLR
P :
1.
jaga
bayi dalam lingkungan yang hangat (pantau suhu normal 36,50C-37,50C)
2.
lakukan
rawat gabung bersama ibunya
3.
Motivasi ibu untuk
memberikan ASI sesering mungkin
a.
jangan
biarkan lebih dari 2 jam tanpa menyusuii
b.
susui
sesuai keinginan bayi dan sesering mungkin
c.
menyusui
minimal 8 kali sehari semalam (24 jam)
4.
rawat
tali pusat dengan kasa steril
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari
pemeriksaan yang telah dilakukan pada Bayi Ny.”D” dapat
disimpulkan bahwa keadaan bayi perlu mendapatkan perawatan lebih intensif.
Karena keadaan lahir yaitu dengan berat lahir rendah, maka amat perlu pada keluarga
dijelaskan hal – hal yang diperlukan untuk kebutuhan bayi. Menganjurkan pada
keluarga untuk kembali ke Klinik
terdekat atau puskesmas terdekat apabila terdapat masalah pada
bayinya.
B.
Saran
Adapun saran-saran bagi petugas, bagi klien, bagi
pendidikan antara lain :
1.
Bagi Petugas
Meningkatkan kemampuan dan ketrampilan dengan meningkatkan peran bidan
dalam fungsinya sebagai pelaksana pelayanan kebidanan.
2.
Bagi keluarga
Klien
Untuk keberhasilan dalam asuhan kebidanan diperlukan kerja sama yang baik dari keluarga klien dalam usaha memecahkan
masalah klien
3.
Bagi Pendidikan
Supaya lebih diperhatikan penulis dan kelompoknya di tempat
praktek dan berusaha membimbing penulis
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar