ASUHAN KEBIDANAN
Pada Ny “M” GIP00000 UK 34 Minggu, Tunggal, Hidup, Intra Uterine, Letkep, Kesan Jalan Lahir
Normal, Keadaan Ibu Dan Janin Baik
Dengan Preeklampsia Ringan Di BPS An-Nur
Trigonco- Asembagus
Oleh:
Sely Nurhidayat
2012. 5.114.031
Pembimbing:
Fauzah.Ch.I, S.ST
AKADEMI KEBIDANAN IBRAHIMY
SUKOREJO SITUBONDO
2014-2015
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap Puji Syukur kehadirat Tuhan
Yang Maha Kuasa kami dapat menyelesaikan Asuhan Kebidanan “Ny “M” GIP00000 UK 34 minggu, tunggal, hidup, intra uterine, letkep, kesan jalan lahir normal, keadaan ibu dan janin baik dengan preeklampsia ringan di BPS An-Nur
Trigonco-Asembagus” ini dengan baik tanpa hambatan.
Kami mengucapkan terimakasih
banyak kepada para pembimbing dan semua pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan tugas ini atas semua bantuan, bimbingan, dan kemudahan yang telah
diberikan kepada kami dalam menyelesaikan Asuhan Kebidanan ini .
Meskipun kami telah berusaha dengan segenap kemampuan, namun kami menyadari
bahwa dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis.
Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi
penyempurnaan pembuatan Asuhan Kebidanan ini yang selanjutnya akan kami terima
dengan tangan terbuka.
Situbondo, November 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i
DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii
BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................................. 1
1.1
Latar Belakang Masalah................................................................................................. 1
1.2
Tujuan 3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA........................................................................................ 5
2.1 Konsep dasar kehamilan................................................................................................ 5
2.1.1
Definisi
kehamilan............................................................................................. 5
2.1.2
Patofisiologis..................................................................................................... 6
2.1.3
Perubahan
fisiologis pada ibu hamil…………………………………………. 6
2.1.4
Nasehat untuk
ibu hamil………………………………………………………8
2.1.5
Pengawasan wanita
hamil…………………………………………………... 11
2.1.6
Jadwal
pemeriksaan kehamilan ....................................................................... 13
2.2
Konsep
Dasar Preeklampsia ....................................................................................... 13
2.2.1 penggolongan preeklampsia ............................................................................. 14
2.2.2 etiologi ............................................................................................................. 15
2.2.3 patofisiologi ..................................................................................................... 15
2.2.4 perubahan pada organ-organ ........................................................................... 15
2.2.5 gambaran klinis ................................................................................................ 17
2.2.6 pencegahan ...................................................................................................... 17
2.2.7 komplikasi ........................................................................................................ 18
2.2.8 penanganan ...................................................................................................... 18
2.3 Tinjauan Manajemen Varney........................................................................................ 19
BAB 3 TINJAUAN KASUS............................................................................................. 30
BAB 4 PENUTUP ............................................................................................................ 45
4.1
Kesimpulan ............................................................................................................. 45
4.2
Saran 45
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Pembangunan dibidang kesehatan
ditujukan untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia serta kualitas
kehidupan dan usia harapan hidup. Peningkatan kualitas hidup ini perlu dimulai
dari dini yaitu sejak berada dalam kandungan, oleh sebab itu kehamilan yang
sehat sangat mempengaruhi potensi dari penerus keturunan di kemudian hari
(manuaba, 1998)
Menurut WHO kematian ibu adalah
kematian seorang wanita waktu hamil atau dalam 42 hari sesudah berakhirnya
kehamilan oleh sebab apapun, terlepas dari tuanya kehamilan dan tindakan yang
dilakukan untuk mengakhiri kehamilan.
Angka kematian ibu (AKI) dan
angka kematian bayi (AKB) merupan salah satu faktor paling sensitif yang
menggambarkan kesehatan ibu dan anak. Adapun angka kematian bayi perinatal diperkirakan
sangat tinggi pula, mungkin lebih dari 50/1000 %. Angka kematian ibu dan bayi
yang masih sedemikian tingginya menunjukkan betapa masih rendahnya keadaan
taraf pelayanan kebidanan indonesia. Lebih daro 80 % penduduk indonesia tinggal
didaerah pedesaan, pelayanan kebidanan masih banyak bersifat tradisional. Lebih
dari 75% dari persalinan masih ditolong dukun bayi.
Selain dari praktek dukun
berbagai keadaan juga menyebabkan banyaknya kematian ibu waktu kehaamilan
maupun persalinan, diantaranya adalah : 1.keadaan kesehatan ibu yang sering
terganggu karena menderita penyakit menahun seperti TBC, anemi, gangguan gizi.
2.kurangnya kesempatan bagi perempuan bersalin didaerah perifer untuk
mendapatkan pertolongan keahlian yang cepat dan tepat bila timbul komplikasi
pada waktu persaalinan. 3.maslah penggangkutan penderita kerumah sakit.
4.masalah pemberriaan tranfusi darah yang cepat dan adekuat. Sebab-sebab
langsung dari kematian ibu adalah perdarahan, infeksi dan eklamsi.
Demikian pula mengenai
sebab-sebab kematian bayi perinatal seperti asfiksia, infeksi, cacat bawaan dan
BBLR.
Dalam usaha meningkatkan taraf
pelayanan kebidanan beberapa hal yang dapat dikemukakan. Di negara ndonesia
dimana pelayanan kebidanan masih banyak bersifat tradisional yaitu sebagian
besar dari persalinan masih terpaksa ditolong oleh dukun, maka bimbingan dan
pengawasan para dukun perlu ditingkatkan antra lain dengan mengintensifkan
kursus pelatihan dukun.
Jumlah BKIA tempat perawatan
antenatal perlu dditingkatkan agar perempuan hamil yang tergolong kategori resiko
besar dapat memperoleh perawatan sebaik-baiknya dan perlu dirujuk.
Fasilitas transport perlu
mendapat perbaikan untuk menanggulangi hambatan dalam mengangggkut para
penderita yang gawat ke rumah sakit, perlu penyempurnaan dinas transfusi darah
untuk mengatasi kesulitan dalam pemberian darah dengat cepat dan adekuat pada
penderita yang sangat memerlukan.
Dalam masalah kebidanan
segi-segi sosial memegang peranan yang sangat penting, maka peningkatan status
sosial ekonomi daan pendidikan masyarakat akan sangat membantu dalam pemecahan
masalah-masalah kebidanan.
Dari keterangan diatas dapat
disimpulkan bahwa kematian ibu sering terjadi pada masa kehamilan, maka dari
itu pemeriksaan antenatal dilakukan guna memeriksa keadaan ibu secara berkala
untuk mengetahui secara dini bila ada penyimpangan atau kelainan yang ditemukan
dengan tujuan agar ibu hamil dapat melalui masa kehamilan, persalinan dan nifas
dengan baik dan selamat serta bayi sehat.
1.2
Tujuan
Penulisan
1.
Tujuan umum
Penulisan dapat menerapkan dan
mengembangkan pola pikir secara alamiah dalam memberikan asuhan kebidanan
secara nyata serta mendapatkan pengalaman dalam memecahkan masalah Pada Ny “R” GIP0000 AboooUK 12 minggu, kesan jalan lahir normal,
keadaan ibu dan janin baik
2.
Tujuan
khusus
Tujuan
khusus yang akan dicapai adalah mampu melakukan :
1.
Pengajian
dan menganalisa data pada klien dengan kehamilan fisiologis.
2.
Merumuskan
diagnosa dan menentukan prioritas masalah pada klien.
3.
Menyusun
rencana kebidan.
4.
Melaksanakan
tindakan.
5.
Evaluasi
asuhan kebidanan
BAB
II
TINJAUAN
TEORI
2.1
Konsep Dasar Kehamilan
2.1.1 Definisi
Kehamilan
a. Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya
janin, lamanya hamil normal 280 hari ( 9 bulan 7 hari /
40 minggu ) dihitung dari hari pertama haid terakhir.
( Sarwono P, 2002 : 125 )
b. Proses
kehamilan merupakan mata rantai yang berkesinambungan, dan terdiri dari :
1.
Evolusi pelepasan ovum
2.
Terjadi migrasi spermatozoa dan ovum
3.
Terjadi konsepsi dan pertumbuhan zigot
4.
Terjadi nidasi ( implantasi ) pada
uterus
5.
Pembentukan plasenta
6.
Tumbuh kembang hasil konsepsi sampai
aterm
( I Gde Manuaba, 1998 : 95 )
c. suatu
proses yang terjadi bila ada pertemuan dan persenyawaan antara ovum (sel telur)
dengan sperma (sel mani), haid berakhir 267 hari setelah oulasi. ( Sastrawinata
Sulaiman, 1983 :100)
2.1.2
Patofisiologis
Dalam setiap
proses kehamilan harus ada sperma, ovum, pembuatan ovum (konsepsi), nidasi,
hasil konsepsi dan plasentasi konsepsi terjadi karena pertemuan inti ovum
dengan inti sperma dan membuat zigot. Ovum siap dibuahi setelah 12 jam dan
hidup selama 48 jam, sedangkan sperma bertahan hidup selama 3 hari dalam
genetalia interna. Ovum yang sudah diovulasikan diliputi oleh korona radiate.
Dalam perjalan ke ampula tuba koronaradiata mulai berkurang tinggal zona
pellusida.
Spermatozoa yang
juga mengalami kapasitasi akan menembus zona pellusida (konsepsi).
Ovum + Spermatozoa Zigot Morula
Blastula Nidasi Kehamilan
2.1.3 Perubahan Fisiologis Pada Wanita Hamil
1. Uterus
Uterus yang semula beratnya 30 gram akan mengalami Hipertropia dan
Hiperplasia sehingga menjadi seberat 1000 gram saat kehamilan. Otot uterus
mengalami hyperplasia dan hipertrofi menjadi lebih besar, lunak dan dapat
mengikuti pembesaran uterus karena pertumbuhan janin.
2. Vagina
Vagina dan Vulva mengalami
peningkatan pembuluh darah karena pengaruh estrogen sehingga nampak makin merah
dan kebiru – biruan ( Tanda Chadwick )
3. Payudara
Payudara mengalami pertumbuhan dan
perkembangan sebagai persiapan memberikan asi pada saat laktasi. Perkembangan
payudara dipengaruhi oleh hormon estrogen, progesterone dan somatomammotropin
i.
Sirkulasi darah
Volume darah semakin meningkat
dimana jumlah serum darah lebih besar dari pertumbuhan sel darah sehingga
terjadi pengenceran darah, puncaknya pada umur kehamilan 32 minggu.
ii.
Sistem respirasi
Wanita
hamil kadang – kadang mengeluh sesak napas. Hal ini disebabkan karena diafrgma
tertekan oleh uterus yang membesar, terutama pada usia kehamilan 32 minggu.
iii.
Sistem pencernaan
Karena
pengaruh estrogen, pengeluaran asam lambung meningkat yang dapat menyebabkan:
Hipersalivasi
Mual
muntah, terutama di pagi hari ( morning sickness )
Progesteron
menyebabkan gerak usus makin berkurang dan dapat menyebabkan obstipasi
2.1.5
Nasehat-nasehat
Untuk Ibu Hamil
1) Makanan
diet untuk ibu hamil
Wanita hamil dan menyusui harus betul-betul mendapat
perhatian susuhan dietnya terutama mengenai jumlah kalori, protein yang berguna
untuk perumbuhan janin dan kesehatan ibu. Kekurangan nutrisi dapat menyebabkan
anemia, abortus, partus, prematurus, inertia uteri perdarahan pasca persalinan,
sepsis pueperlis dan lain-lain. Sedangkan makan berlebihan karena dianggap
untuk 2 orang ibu dan janin dapat mengakibatkan komplikasi seperti gemuk,
preeklampsia janin besok dan sebagainya.
2) Merokok
Jelas bahwa bayi dari ibu-ibu
perokok mempunyai berat badan lebih rendah karena itu wanita hamil dilarang
merokok.
3) Obat-obatan
Prinsip jika mungkin dihindari
pemakaian obat-obatan selama kehamilan terutama dalam triwulan 1. Perlu
dipertimbangkan mana yang lebih besar manfaatnya dibandingkan bahayanya
terhadap janin. Oleh karena itu dipertimbangkan pemakaian obat-obatan tersebut.
4) Lingkungan
Saat sekarang bahaya polusi udara,
air dan makanan terhadap ibu dan anak sudah mulai diselidiki aeperti halnya
merokok.
5) Gerak
badan
Kegunaannya sirkulasi darah menjadi
baik, nafsu makan bertambah, pencernaan lebih baik dan tidur lebih nyenyak.
Gerak badan yang melelahkan dilarang. Dianjurkan berjalan-jalan pada pagi hari
dalam udara yang masih segar gerak badan di tempat.
-
Berdiri-jongkok
-
Terlentang kaki diangkat
-
Terlentang-perut diangkat
-
Melatih pernafasan
6) Kerja
-
Boleh kerja seperi biasa
-
Cukup istirahat dan makan teratur
-
Pemeriksaan hamil yang teratur
7) Bepergian
-
Jangan terlalu lama dan melelahkan
-
Duduk lama statis vena (vena stagnasi)
menyebabkan tromboplebitis dan kaki bengkak
-
Bepergian dengan pesawat udara boleh,
tidak ada bahaya hypoksia dan tekanan oksigen yang cukup dalam pesawat udara
8) Pakaian
-
Pakaian harus longgar, bersih dan tidak
ada ikatan ketat pada daerah perut
-
Pakaian BH yang menyongkong payudara
-
Memakai sepatu dengan tumit yang tidak
terlalu tinggi
-
Pakaian dalam yang selalu bersih
9) Istirahat
dan rekreasi
Wanita pekerja harus sering
istirahat. Tidur siang menguntungkan dan baik bagi kesehatan. Tempat hiburan
yang terlalu ramai, sesak napas dan panas lebih baik dihindari karena dapat
menyebabkan jatuh pingsan.
10) Mandi
Mandi diperlukan terutama untuk
hygiene terutama perawatan kulit karena fungsi eksresi dan keringat bertambah
dianjurkan menggunakan sabun lembut atau ringan jangan tergelincir dan jagalah
kebersihannya. Douche dan mandi rendam tidak dianjurkan.
11) Koitus
Koitus dihalangi bila ada sejarah :
-
Sering prematur atau abortus
-
Perdarahan pervagina
-
Pada minggu terakhir kehamilan koitus
harus hati-hati
-
Bila ketuban sedah pecah koitus dilarang
-
Dikatakan bahwa orgasme pada hamil tua
dapat menyebabkan kontraksi uterus sehingga terjadi partus prematurus
12) Kesehatan jiwa
Walaupun kehamilan dan persalinan
adalah suatu hal yang fisiologi namun banyak ibu-ibu yang tidak tenang, merasa
kuatir akan hal ini untuk itu dokter harus dapat menanamkan kepercayaan pada
ibu hamil dan menerangkan apa yang harus diketahuinya karena rasa takut dapat
menyebabkan rasa sakit pada persalinan ini akan mengganggu jalannya partus ibu
akan lebih lelah dan kekuatan hilang.
13) Perawatan
buah dada
Buah dada merupakan sumber air susu
ibu yang akan menjadi makanan untama bagi bayi karena itu jauh sebelumnya harus
dirawat BH yang dipakai harus sesuai dengan pembesaran buah dada yang sifatnya
adalah menyokong buah dada dari bawah suspension bukan menekan dari depan. Dua
bulan terakhir dilakukan massage kolostrum dikeluarkan untuk mencegah puting
susu kering dan mudah pecah dibersihkan menggunakan air sabun dan biocream.
Bila puting susu masuk ke dalam hal ini diperbaiki dengan jalan menarik-narik
keluar.
2.1.5 Pengawasan Wanita Hamil
Menurut WHO, pengawasan wanita
hamil minimal 4x selama kehamilan, yaitu :
1x pada TM I
1x pada TM II
2x pada TM III
Untuk mendapatkan semua informasi
yang diperlukan, petugas kesehatan akan memberikan asuhan antenakal yang baik
dengan langkah – langkah sebagai berikut :
a.
Sapa
ibu dan membuatnya merasa aman
b.
Mendapatkan
riwayat kehamilan ibu dan mendengarkan dengan teliti apa yang diceritakan oleh
ibu
c.
Melakukan
pemeriksaan fisik ( Inspeksi, Palpasi, Auskultasi, Perkusi )
d.
Melakukan pemeriksaan laboratorium
e.
Memberikan HE :
1. Gizi
2. Tanda
– tanda bahaya kehamilan
(1. Perdarahan pervaginam tanda-tandanya keluar darah merah segar atau
kehitaman dan bekuan, perdarahan banyak kadang-kadang/tidak terus menerus,
perdarahan disertai nyeri. 2. Sakit kepala hebat ditandai dengan sakit kepala
yang menetap, tidak hilang setelah istirahat. 3. Masalah penglihatan/pandangan kabur
seperti penglihatan kabur atau berkunang, melihat bintik-bintik (spot) dan
berkunang-kunang. 4. Bengkak pada muka dan tangan ditandai dengan muncul pada
muka dan tangan, bengkaka tidak hilang setelah istirahat, bengkak disertai
dengan keluhan fisik lainnya seperti sakit kepala yang hebat, pandangan mata
kabur dan lain-lain. Hal ini dapat merupakan pertanda anemia, gagal jantung,
atau pre eklampsia. 5. Nyeri perut yang hebat ditandai dengan hebat, menetap,
dan tidak hilang setelah istirahat. 6. Gerakan bayi berkurang tandanya jika
kurang dari 10 gerakan dalam 10 jam atau tidak terjadi peningkatan waktu untuk
mencapai 10 gerakan atau tidak ada gerakan selama 10 jam, maka uji NST harus
dilakukan secepatnya ).
f.
Memberikan zat besi 90 tablet mulai
minggu ke-20
g.
Memberikan imunisasi TT 0.5 cc
h.
Menjadwalkan kunjungan berikutnya
i.
Mendokumentasikan kunjungan tersebut
2.1.6 Jadwal Pemeriksaan
Kehamilan
1. Pemeriksaan
pertama
Pemeriksaan
pertama dilakukan segera setelah diketahui terlambat haid.
2. Pemeriksaan
ulang
a.
Setiap
bulan sampai umur kehamilan 6 – 7 bulan
b.
Setiap 2 Minggu sampai kehamilan 8 bulan
c.
Setiap
1 Minggu sejak umur hamil 8 bulan sampai terjadi persalinan
3. Pemeriksaan
khusus bila terdapat keluhan – keluhan tertentu
2.2
Konsep Dasar Preeklampsia
Pre eklampsia ialah penyakit dengan
tanda-tanda hipertensi, edema dan protein urine yang timbul karena kehamilan.
Penyakit ini umumnya timbul dalam triwulan ke-3 kehamilan. Hipertensi biasanya
timbul lebih dulu daripada tanda-tanda lain. Umumnya untuk menegakkan
diagnostik pre-eklampsia, kenaikan tekanan siskolik harus 30 mmHg atau lebih di
atas tekanan yang biasanya ditemukan, atau mencapai 140 mmHg atau lebih,
Apabila tekanan diastolik naik hingga 15 mmHg / lebih / mencapai 90 mmHg atau
lebih. Maka diagnosis hipertensi dapat dibuat. Penentuan TD dilakukan minimal
2x dengan jarak 6 jam pada keadaan istirahat.
Edema ialah penimbunan cairan
secara umum dan berlebihan dalam jaringan tubuh dan biasanya dapat diketahui
dari kenaikan BB serta pembengkakan kaki, jari tangan dan muka. Edema Pretibial
yang ringan sering ditemukan pada kehamilan biasa sehingga tidak seberapa
berarti untuk penentuan diagnosis pre-eklampsia. Kenaikan BB ½ kg setiap minggu
dalam kehamilan masih dapat dianggap normal. Tetapi bila kenaikan 1 kg seminggu
beberapa kali, hal ini perlu menimbulkan kewaspadaan terhadap timbulnya
pre-eklampsia.
Protein Nuria berarti konsentrasi
protein dalam air kencing melebihi 0,3 g/dl. Dalam air kencing 24 jam atau
pemeriksaan kualitatif menujukkan ½+ atau 1 g/dl atau lebih dalam air kencing
yang dikeluarkan dengan kateter atau midstream yang di ambil minimal 2x dengan
jarak waktu 6 jam. Biasanya protein uria timbul lebih lambat daripada
hipertensi dan kenaikan BB karena itu dianggap sebagai tanda yang cukup serius.
2.2.1
Penggolongan
preeklampsia
Preeklampsia digolongkan menjadi 3:
1.
Pre-Eklamsi Ringan Kenaikan TD diastolic
15 mmHg/79 mmHg dengan 2x pengamatan berjarak 1 jam / tekanan diastolic
mencapai 110 mmHg. Protein Urin +1
2.
Pre-Eklamsi Sedang Kenaikan TD systolic
30 mmHg / lebih atau mencapai 140 mmHg Protein urin positif 2 oedem umum, kaki,
jari tangan dan muka, kenaikan BB 1 kg tiap minggu.
3.
Pre-Eklamsi Berat Tekanan diastolic
>110 mmHg Protein urine positif ¾ oliguria (urine 5 gr/L) hiperefleksia,
gangguan penglihatan, nyeri epigastrik, terdapat oedem paru dan sinosis.
2.2.2
Etiologi
Penyebab
pre-eklampsia bel;um diketahui dengan pasti. Banyak teori yang coba dikemukanan
pada ahli untuk menerangkan penyebabnya, namun belum ada jawaban yang
memuaskan. Teori yang sekarang dipakai adalah teori isthemik placenta. Namun
teori ini juga belum mampu menerangkan semua hal yang berhubungan dengan
penyakit ini.
2.2.3
Patofisiologi
Pada
pre-eklampsia terjadi spasme pembuluh darah disertai dengan retensi garam dan
air. Pada biopsy ginjal ditemukan spasme hebat arteriole glomerulus. Jika semua
arteriole dalam tubuh mengalami spasme maka TD akan naik, sebagai usaha untuk
mengatasi kenaikan tekanan perifer agar oksigen tercukupi. Sedangkan kenaikan BB mungkin disebabkan
karena penimbunan air yang belebihan dalam ruangan interstisial karena retensi
air dan garam disebabkan oleh arteriole sehingga terjadi perubahan pada
glomerolus.
2.2.4
Perubahan
Pada Organ-organ
1. Otak
Pada
Pre eklamsi aliran darah dan pemakaian O2 tetap dalam batas-batas normal
ditemukan oedem-oedem dan anemia pada kortex serebri.
2. Placenta dan Rahim
Aliran
darah menurun ke plasenta dan menyebabkan gangguan plasenta sehingga terjadi
gangguan pertumbuhan janin karena kekurangan O2 sehingga terjadi gawat janin.
Sering terjadi peningkatan tonus rahim dan kepekaannya terhadap rangsangan,
sehingga sering terjadi partus prematur.
3. Ginjal
Filtasri
glomerolus berkurang karena aliran darah ke ginjal menurun. Hal ini menyebabkan
filtrasi natrium melalui glomerolus menurun sehingga akibatnya terjadilah
retensi air dan garam. Filtrasi glomerolus dapat terjadi penurunan hingga 50%
dari normal sehingga pada keadaan lebih lanjut dapat terjadi oliguria/anuria.
4. Hati
Besarnya
normal. Pada permukaan dan pembelahan tampak tempat-tempat perdarahan yang
tidak teratur. Pada pemeriksaan miksroskopik dapat ditemukan perdarahan dan
nekrosis pada tepi lobulus disertai trombosis pada pembuluh darah kecil,
terutama di sekitar vena porta.
5. Retina
Sering
ditemukan spasme pada anteride terutama yang dekat pada discus optikus vena
tampak lekuk pada persimpanan arteriole. Dapat terlihat oedem pada discus
optikus dan retina. Ablasia retina juga dapat terjadi tetapi komplikasi ini
prognosisnya baik. Karena retina akan melekat lagi. Beberapa minggu PP (Post
Partum) perdarahan dan eksudat jarang ditemukan pada pre-eklampsia biasanya hal
ini menunjukkan hipertensi menahun.
6. Paru-paru
Paru-paru
menunjukkan berbagai tingkat oedema dan perubahan-perubahan bronkopnemonia
sebagai akibat aspirasi, kadang-kadang ditemukan abses paru-paru.
7. Jantung
Pada
sebagian besar penderita yang mati karena eklampsia, jantung biasanya mengalami
perubahan degeneratif pada mikardium. Sering ditemukan degerasi lemak dan cludy
swelling serta nekrosis dan perdarahan.
2.2.5
Gambaran
klinis
Biasanya
tanda-tanda pre-eklampsia timbul dalam urutan:
1.
Penambahan BB yang berlebihan.
2.
Diikuti dengan oedem.
3.
Akhirnya protein nuria.
4.
TD yang tinggi di atas 130 mmHg.
2.2.6
Pencegahan
Pemeriksaan
antenatal yang teratur dan teliti dapat menemukan tanda atau gejala dini
pre-eklampsia dan dalam hal ini harus dilakukan penanganan sebagaimana
mestinya. Harus waspada terhadap faktor-faktor predisposisi yang telah
diuraikan diatas. Walaupun timbulnya pre-eklampsia tidak dapat dicegah
sepenuhnya, namun frekuensinya dapat dikurangi dengan pemberian penerangan
secukupnya dan pelaksanaan pengawasan antenatal yang baik pada wanita hamil.
Penerangan tentang manfaat istirahat dan diet berguna dalam pencegahan istirahat
tidak selalu berarti harus berbaring di tempat tidur. Namun pekerjaan
sehari-hari perlu dikurangi dan dianjurkan lebih banyak duduk dan berbaring.
Diet tinggi protein dan rendah lemak, karbohidrat, garam dan penambahan BB yang
belebihan perlu dianjurkan, mengenal secara dini pre-eklampsia dan segera
merawat penderita tanpa memberikan diuretik dan obat anti hipertensi merupakan
kemajuan yang penting dari pemeriksaan antenatal yang baik
2.2.7
Komplikasi
Tergantung
derajat pre-eklampsianya, yang termasuk komplikasi antara lain atonia uteri
(uterus couvelaire), sindrom HELLP (Haemolysis Elevated Liver Enzymes, Low
Platelet Cown), ablasi retina, KID (Koagulasi Intra Vaskular Diseminata), gagal
ginjal, perdarahan otal, oedem paru, gagal jantung, syok dan kematian. Komplikasi pada janin berhubungan dengan
akut kronisnya insufisiensi uteroplasental, misalnya pertumbuhan janin
terhambat dan prematuritas.
2.2.8
Penanganan
Jika
kehamilan < 37 minggu dan tidak ada tanda-tanda perbaikan, lakukan penilaian
2x seminggu secara rawat jalan. a. Pantau tekanan darah, proteinuri, refleks,
dan kondisi janin. b. Lebih banyak istirahat. c. Diet biasa. d. Tidak perlu
diberi obat-obatan. e. Jika rawat jalan tidak mungkin, rawat di rumah sakit. 1.
Diet biasa. 2. Pantau TD 2x sehari, proteinuria 1x sehari. 3. Tidak perlu
obat-obatan. 4. Tidak perlu diuretik, kecuali jika terdapat oedem paru,
dekompensasi cordis atau gagal ginjal akut. 5. Jika tekanan diastolik belum
turun sampai normal pasien dapat dipulangkan. a. Nasehatkan untuk istirahat dan
perhatikan tanda-tanda PE. b. Kontrol 2 kali seminggu. c. Jika tekanan
diastolic naik lagi rawat kembali. 6. Jika tidak ada tanda-tanda perbaikan
tetap dirawat. 7. Jika terdapat tanda-tanda pertumbuhan janin terhambat,
pertimbangkan terminasi kehamilan. 8. Jika proteinuria meningkat, tangani
sebagai pre-eklampsi berat. Jika kehamilan > 37 minggu pertimbangkan
terminasi.
a.
Jka serviks matang, lakukan induksi dengan oksitosin 5 IU dalam 200 ml dekstrose
IV 10 tetes/menit atau dengan prostaglandin.
b.
Jika serviks belum matang, berikan prostaglansin, misoprostol atau kateter foly
atau terminasi dengan seksia sesarea.
2.3 Konsep
Menejemen Kebidanan Varney
2.3.1
Pengkajian Data
No
Reg.
Tanggal
pengkajian
Tempat
pengkajian
Oleh
A. Data Subjektif
1. Biodata
·
Nama
penderita dan suaminya
Tujuannya agar dapat mengenal dan memanggil penderita dan
tidak keliru dengan penderita penderita lainnya.
·
Usia
penderita
Untuk mengetahui keadaan ibu terutama pada kehamilannya
yang pertama kali apakah termasuk primipara muda / biasa / tua.
·
Agama
Ditanyakan karena berhubungan dengan perawatan penderita
misalnya dari agama ada aturan yang tidak boleh makan daging.
·
Pendidikan
Untuk mengetahui kemampuan berfikir,tingkat pengetahuan,
sehingga memudahkan bidan untuk KIE
·
Pekerjaan
Untuk mengetahui bagaimana taraf hidup dan sosial ekonomi penderita itu agar
nasehat kita nanti sosial. Jika ibunya bekerja untuk mengetahui apakah kiranya
pekerjaan itu akan mengganggu kehamilannya.
·
Kebangsaan
Untuk mengadakan statistik tentang kelahiran juga
menentukan prognose persalinan dengan melihat panggul
·
Alamat
Untuk mengetahui ibu tinggal dimana menjaga kemungkinan
bila namanya sama alamat ini juga perlu bila mengadakan kunjugan pada penderita
2. Keluhan Utama
Alasan klien datang ke tempat bidan yang diungkapkan
dengan kata katanya sendiri berdasarkan berdasarkan keluhan yang dirasa
3. Riwayat Pernikahan
Nikah atau tidak
Nikah ke
Berapa lama nikah
Bila orang hamil yang lama menikah nilai anak tentu besar
sekali dan ini harus diperhitungkan dalam pimpinan persalinan bila pula
kehamilan terjadi diluar pernikahan akan menantukan intervensi dan Kie yang
akan diberikan
4. Riwayat Haid
·
Umur
Menarche
Peningkatan estrogen yang mencolok pada anak perempuan
terjadi pada usia 8-12 tahun, pada saat ini anak perempuan mengalami menarche
·
Frekuensi
/ siklus
Siklus yang banyak terjadi adalah 28 hari, tetapi pada
beberapa wanita memiliki siklus 24 hari maupun 32 hari
·
Lamanya
Lama rata rata aliran menstruasi adalah 5 hari
·
Banyaknya
Jumlah darah yang hilang rata-rata 50 cc
·
Karakteristik
darah
Dengan lendir atau bergumpal atau merah segar dan lain
lain
·
Dismenorhea
Keluhan yang dirasa pada saat menstruasi
·
Flour
albus
Ada atau tidak pada keputihan normal warna lendir bening
sampai denga putih susu tidak bau dan tidak gatal.
·
Keluhan
haid
PMS dalam batas normal
·
HPHT
Tanggal dimana ibu baru mengeluarkan darah menstruasi
dengan frekuensi dan lama seperti menstruasi seperti biasanya
· TP
Tangal berapa ibu akan melahirkan janin nya.
5. Riwayat Obstetrik
-
Riwayat
kehamilan
Gravida/ para
Tipe olongan darah
Masalah obstetrik medis dan sosial yang lain
-
Riwayat
Persalinan
Persalinan baik spontan atau normal ditolong oleh bidan
dokter spesialis atau dukun dengan penyulit atau tanpa penyulit
-
Riwayat
Nifas
-
Riwayat
KB
6. Riwayat Kehamilan Sekarang
Untuk mengetahui segala hal yang terjadi baik pada TM I,
TM II, TM III
7. Riwayat kesehatan Sekarang
Berhubungan dengan masalah atau alasan datang
8. Riwayat Kesehatan Yang Lalu
Untuk mengetahui penyakit yang pernah diderita ibu
9. Riwyat Kesehatan Keluarga
Untuk mengetahui kelainan atau penyakit bawaan yang
diderita ibu
10. Pola kebiasaan Sehari-hari
a. Nutrisi
Kebutuhan makan ibu selama hamil dan saat tidak hamil
b. Eliminasi
Untuk mengetahui frekuensi BAK dan konsistensi BAB
c. Aktifitas
Untuk mengetahui sejauh mana ibu melakukan aktifitas dan
seberat apa. Aktifitas yang berlebihan akan berakibat juga pada kehamilan
d. Istirahat dan Tidur
Jadwal istirahat perlu diperhatikan karena istirahat dan
tidur yang teratur dapat meningkatkan kesehatan jasmani da rohani untuk
perkembangan dan pertumbuhan janin
e. Kehidupan Seksual
Frekuensi intensitas posisi untuk kegiatan seksual
memerlukan penyesuaian bagi wanita hamil
B. DATA OBJEKTIF
Pemeriksaan Umum
a. Keadaan umum
Dalam hal ini menilai kesadaran, sikap tubuh, cara
berjalan
b. Tanda Tanda Vital
Tekana darah
Nadi
Pernafasan
Suhu
c. Tinggi badan berat badan sebelum dan sekarang, LILA
- Tinggi badan : ibu
hamil dengan tinggi badan kurang dari rata-rata >145 cm kemungkinan panggul
sempit
- Berat badan : deteksi adanya preeklamsi karena jika
kenaikan BB lebih dari 0,5 kg / minggu
- Lila : indikator kuat untuk status gizi ibu kurang atau
buruk
Pemeriksaan
Fisik
Rambut
: Hitam, Lurus, Mudah rontok atau tidak
Muka
: cloasma gravidarum, tidak pucat tidak odem
Mata : simetris atau tidak, konjungtiva merah muda atau
tidak skelera putih atau tidak strabismus atau tidak
Hidung : sekret ada atau tudak, ada polip atau tidak
Telinga : simetris atau tidak dana adanya serumen yang
berbau atau tidak
Mulut : mukosa lembab atau kering, adakah stomatitis
lidah bersih atau tidak, gigi caries atau tidak
Leher : adakah bendungan vena jugularis atau tidak,
adakah pembesaran
kelenjar tyroid
atau tidak dan kelenjar limfe
Payudara:bentuk atau ukuran, puting menonjol, datar, atau tenggelam, adakah
pengeluaran ASI atau tidak
Abdomen:Leopold I
:untuk menentukan
tinggi fundus uteri
Leopold II :untuk
menentukan punggung kanan atau punggung kiri
Leopold III : untuk menentukan bagian terbawah janini
Leopold IV : untuk menentukan bagian terbawah janin sudah
masuk
PAP atau belum masuk PAP
Auskultasi Djj : dilakukan dengan funandoskop dan
dilakukan pada akhir bulan ke 5. Normalnya 120-160 kali permenit
Pemeriksaan Laboratorium
1. Darah : pemeriksaan Hb
Hb 11-12 gr% : tidak anemi
Hb 9-10 gr% :
anemi ringan
Hb 7-8 gr% : anemi sedang
Hb <7 :="" anemi="" berat="" gr="" span="">7>
2. Pemeriksaan urin : untuk mengetahui ada tidaknya protein
dalam urin dan kadar gula dalam urin
2.3.2 Interpretasi
Data
Dx : Ny “ “G_ P____
Ab__ Uk : ____minggu Hidup/Mati, Tunggal/Ganda, Letkep/Letsu, Intrauterin /
Ekstrauterin, jalan Lhir Normal atau Tidak, Keadaan Ibu dan Janin baik atau
Tidak
Ds :
Do : Keadaan umum
Kesadaran
BB
sebelum hamil :
BB
sekarang :
Tinggi
Badan :
Lingkar
Lengan Atas
TTV
: TD : N :
S : RR:
HPHT:
TP:
UK :
DJJ:
Abdomen :
Leopold I
Leopold II
Leopold III
Leopold IV
2.3.3
Identifikasi Diagnosa Dan Masalah Potensial
Pada langkah ini
dilakukan terhadap diagnosisi atau masalah berdasarkan interpretasi.
2.3.4
Identifikasi Kebutuhan Segera
Pada langkah ini,
bidan menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera melakukan konsultasi dan
kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain berdasarkan kondisi klien selama itu
juga mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter / untuk
konsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan yang lain
sesuai dengan kondisi klien
2.3.5
Intervensi
Rencana asuhan yang
menyeluruh tidak hanya meliputi apa yang sudah teridentifikasi dari kondisi
klien atau dari setiap masalah yang berkaitan tapi juga dari kerangka pedoman
antisipasi terhadap wanita tersebut apa yang akan terjadi berikutnya apakah
dibutuhkan penyuluhan konseling dan apakah perlu merujuk klien bila ada masalah
yang berkaitan dengan sosial ekonomi kultural atau masalah psikologi.
2.3.6
Implementasi
Pada langkah ini
rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah diuraikan pada langkah 5
dilaksanakan secara effisien dan aman. Perencanaan ini bisa dilakukan
seluruhnya oleh bidan sebagian oleh klien atau yang lain, walaupun bidan tidak
melakukannya sndiri ia tetap memikul tanggung jawab untuk merencanakan rencana
asuhan.
2.3.7
Evaluasi
1. Evaluasi merupakan langkah akhir dari proses menejemen
kebidanan
2. Tindakan pengukuran antara rencana dan keberhasilan
3. Tujuan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan tindakan
kebidanan yang dilakukan
4. Isi dari evaluasi
S : Subjektif
Menggambarkan pendokumentasian dan pengumpulan data
melalui anamnesa pasien sesuai kata kata ibu setelah dilakukan intervensi dan
implementasi
O : Objektif
Menggambarkan pendokumentasian hasil pemeriksaan fisik,
lab, test diagnosayang dirumuskan dalam data fokus untuk mendukung assesment.
A : Assesment
Menggambarkan hasil analisa dan interpretasi Ds dan Do
dalam situasi identifikasi :
1. Diagnosa / Masalah
2. Antisipasi diagnosa lain / masalah potensial setelah
dilakukan intervensi dan implementasi
P : Planing
Menggambarkan pendokumentasian perencanaan tindakan
evaluasi berdasarkan assesmen
BAB
3
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN
Pada Ny “M” GIP00000 UK 34 Minggu,
Tunggal, Hidup, Intra Uterine, Letkep, Kesan Jalan Lahir Normal, Keadaan Ibu
Dan Janin Baik Dengan Preeklampsia Ringan di BPS An-Nur Trigonco-Asembagus
3.1
PENGKAJIAN
No Register : -
Tanggal pengkajian : 18-10-2014 Jam : 18.30 WIB
Tempat pengkajian : Bps
An-Nur
Oleh :
Sely Nurhidayat
3.1.1 Data
Subjektif
1. Biodata
Nama : Ny “M” Suami :Tn “K”
Umur : 25 tahun Umur :27 tahun
Agama : Islam Agama :Islam
Pendikikan : SMP Pendidikan :SMP
Pekerjaan : IRT Pekerjaan :Wiraswasta
Suku/Bangsa : Madura/Indonesia Suku/Bangsa :Madura/indonesia
Alamat : Banyuputih Alamat : Banyuputih
2. Keluhan
Utama
Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya yang pertama, mengeluh
nyeri perut bawah dan kaki terasa bengkak
3. Riwayat
pernikahan
Nikah/tidak : Ya
Nikah Ke :
I
Umur Nikah : 24
tahun
Lama Nikah : 1 tahun
4. Riwayat
haid
Menarche :
14 tahun
Siklus :
28 hari
Lama :
6 hari
Banyaknya : - Hari ke 1-4 : ganti pembalut 3x/hari
- Hari ke 5-6 : ganti softex 2x/hari
- Hari ke 5-6 : ganti softex 2x/hari
- Hari ke 7 tidak pakai softex
Disminorrhea : Tidak pernah
Flour Albus : Kadang-kadang sebelum dan sesudah haid
Keluhan Selama haid : Tidak ada
HPHT :
24-02-2014
Tp : 01-10-2015
5. Riwayat
Kehamilan, Persalinan, Nifas dan Anak
No
|
Anak
Ke
|
Kehamilan
|
Persalinan
|
Nifas
|
Anak
|
Ket
|
|||||||||||
Ke
|
UK
|
Penyulit
|
UK
|
Cara
|
Penolong
|
Tem
Pat
|
Penyulit
|
Lama
|
A
S
I
|
Penyulit
|
BB
L/
PB
L
|
Sex
|
H
|
M
|
|||
KB: ibu mengatakan tidak pernah
menggunakan kontrasepsi KB apapun
6. Riwayat
kehamilan sekarang
Trimester
|
ANC (x)
|
Keluhan
|
Obat yang didapat
|
KIE
yang didapat
|
I
II
III
|
1x
1x
1x
|
Mual
Taa
Nyeri perut bawah
|
- B6
Fe, kalk
Fe, omecal+D
|
- Istirahat
cukup
- Makan sedikit tapi sering
-
Makan-makanan bergizi
-
Kurangi pekerjaan berat
-
Berbaring ke kiri saat tidur
|
Status TT: ibu mengatakan pernah mendapat suntik TT1 saat usia kehamilan 7 bulan
7. Riwayat
kesehatan sekarang
Ibu mengatakan nyeri perut bawah, kaki terasa bengkak dan sakit kepala
8. Riwayat
Kesehatan yang lalu
Ibu mengatakan tidak memiliki riwayat darah tinggi
9. Riwayat
Kesehatan Keluarga
Ibu mengatakan didalam keluarganya ada yang memiliki riwayat darah tingggi yaitu ibunya
10. Keadaan
Psikososial, Budaya dan Spiritual
a. Psikologi
Ibu mengatakan dirinya, suami dan
keluarganya sangat senang dengan kehamilannya karena ini kehamilan yang
diinginkan.
b. Sosial
Ibu mengatakan hubungan ibu, suami,
keluarga dan tetangga sangat baik.
c. Budaya
Ibu mengatakan tidak pernah minum
jamu-jamuan.
d. Spiritual
Ibu mengatakan shalat 5 waktu dan
berdo’a untuk keselamatan bayinya.
11. Pola
Kebiasaan sehari-hari
NO
|
Pola sehari-hari
|
Sebelum hamil
|
Saat hamil
|
1.
|
Nutrisi
|
3x/hari porsi sedang (Nasi, Lauk- Pauk,
Sayur). minum 7-8 gelas/hari (Air putih/teh manis/susu)
|
3x/hari porsi sedang (Nasi, Lauk- Pauk,
Sayur). minum 8-9 gelas/hari (Air putih/teh manis/susu)
|
2.
|
Eliminasi
|
BAB Frekuensi 1x/hari, warna kuning,
konsistensi lembek, bau khas
BAK frekuensi 6-7x/hari, warna kuning
jernih, konsistensi cair, bau khas
|
BAB Frekuensi 1x/hari, warna kuning,
konsistensi lembek, bau khas
BAK frekuensi 9-10x/hari, warna kuning
jernih, konsistensi cair, bau khas
|
3.
|
Istirahat dan Tidur
|
· Siang 1 jam (12.00-13.00)
· Malam 7-8 jam (20.00-04.00)
|
· Tidur siang 1 jam (11.00-14.00)
· Malam 7 jam (21.00-04.00)
|
4.
|
Seksualitas
|
2x dalam seminggu
|
1x dalam
seminggu
|
5.
|
Aktivitas
|
Melakukan pekerjaan rumah setiap hari seperti mencuci, memasak,
menyapu dll
|
Mengurangi pekerjaan rumah, hanya melakukan pekerjaan yang
ringan seperti menyapu, memasak dan lebih sering istirahat.
|
6.
|
Personal
hygiene
|
ibu mandi 2x/sehari, gosok gigi
2x/sehari,dan ganti pakain setiap selesai mandi atau bila kotor
|
ibu mandi 2x/sehari, gosok gigi
2x/hari,keramas 3x/seminggu dan ganti pakaian setiap selesai mandi atau bila
kotor.
|
3.1.2 Data
Obyektif
1. Pemeriksaan
Fisik Umum
Keadaan Umum Ibu : Cukup
Kesadaran : Compos Mentis
Cara Berjalan : lordosis
TTV :
Tensi Darah : 140/90
mmHg Nadi : 80
x/Menit
Suhu :
37,0ºC RR : 16 x/Menit
BB Sebelum Hamil : 70
kg SPR : 6
BB Sekarang : 89
kg
TB :
152 cm
Lila :
30 cm
TP :
01-10-2014
2. Pemeriksaan
Fisik Khusus
a.
Inspeksi
Kepala :Tampak bersih, rambut hitam, tidak tampak
benjolan, rambut bersih tidak ada ketombe.
Muka : Tidak pucat, terlihat odema,
tidak ada cloasma gravidarum.
Mata :Simetris, conjungtiva berwarna merah muda, sklera berwarna
putih
Hidung : Simetris, bersih ,tidak ada secret, tidak
ada polip
Telinga : Simetris, bersih, tidak ada serumen ,tidak
lesi, pendengaran
normal
Mulut : Simetris, bersih, bibir lembab, tidak ada stomatitis, gigi
bersih, tidak ada karies pada gigi, dan tidak ada pembengkakan pada tonsil.
Leher : tidak terlihat adanya pembesaran kelenjar thyroid, tidak
terlihat pembengkakan vena jugularis.
Dada : Kanan dan kiri simetris, tidak ada retraksi pada dinding dada
saat bernafas
Payudara: hiperpigmentasi
pada kedua areola mammae, dan putting susu menonjol.
Abdomen: tidak ada bekas
operasi, tidak terlihat linea nigra, tidak terdapat striae gravidarum,
pembesaran perut sesuai usia kehamilan.
Genetalia : Bersih, tidak ada
pengeluaran cairan pervaginam berlebihan dan tidak ada penyakit PMS seperti
gonorhoe, sifilis.
Anus : Berlubang,
tidak terdapat haemoroid.
Ekstremitas : atas :
Simetris, Tidak ada gangguan pergerakan,
terlihat odema, jari-jari
lengkap
bawah : Simetris,
Tidak ada gangguan pergerakan, terihat odema, jari-jari lengkap
b.
Palpasi
Kepala : Tidak teraba nyeri
tekan, tidak teraba benjolan.
Leher :Tidak teraba pembengkakan vena jugularis dan tidak teraba pembesaran kelenjar tyroid dan kelenjar
limfe.
Dada : Tidak teraba benjolan , tidak teraba nyeri tekan
Payudara:Tidak teraba nyeri
tekan dan tidak teraba benjolan pada kedua payudara, kolostrum belum keluar
Abdomen : Leopold I :
bagian fundus teraba bulat, lunak, tidak
melenting (bokong), TFU 30 cm/ 2 jari bawah PX
Leopold II : bagian kanan ibu teraba keras, memanjang
seperti papan (puka)
Leopold III: bagian terbawah janin teraba bulat, keras, melenting (kepala) dan masih
bisa digoyang
Leopold IV: bagian terbawah janin belum masuk PAP (konvergen)
c.
Auskultasi
Dada : tidak terdengar suara wheezing
atau ronchi.
Jantung : terdapat suara s1
s2 tunggal.
DJJ : 140x/mnt
d.
Perkusi
Reflek patella :ka/ki:
normal/normal
3.
Pemeriksaan penunjang
a. Pemeriksaan panggul
Distansia cristarum :
26 cm
Distansia spinarum :
28 cm
Boudeloque :
20 cm
Lingkar panggul :
90 cm
b. Pemeriksaan Laboratorium
Darah : Hb : 12,6 gr/dl
3.2
INTERPRETASI DATA
Dx : Ny.”M” GIP00000 UK 34 minggu, tunggal, hidup, intra uterine,
letkep, kesan jalan
lahir normal, keadaan ibu dan janin baik dengan preeklampsia ringan
Ds : ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya yang pertama,
mengeluh nyeri perut bawah, kaki terasa bengkak dan pusing, telah melakukan
pemeriksaan kencing (protein urine) kemarin di PKM asembagus dan hasilnya +1
Do : Keadaan umum : Cukup
Kesadaran
: compos mentis
TTV : Tensi Darah : 140/90 mmHg Nadi : 80
x/Menit
Suhu :
37,0ºC RR : 16
x/Menit
BB Sebelum Hamil : 70
kg SPR : 6
BB Sekarang : 89 kg
TB : 152
cm
Lila : 30 cm
Abdomen : Leopold I :
bagian fundus teraba bulat, lunak, tidak
melenting (bokong), TFU 30 cm/ 2 jari bawah PX
Leopold II : bagian kanan ibu teraba keras, memanjang
seperti papan (puka)
Leopold III: bagian terbawah janin teraba bulat, keras, melenting (kepala) dan masih
bisa digoyang
Leopold IV: bagian terbawah janin belum masuk PAP (konvergen)
DJJ : 140/mnt
Distansia cristarum :
26 cm Distansia
spinarum : 28 cm
Boudeloque : 20 cm Lingkar
panggul :90 cm
Kesan
jalan lahir normal (pemeriksaan panggul normal)
3.3
IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL
Potensial
terjadi preeklampsia sedang, berat dan eklampsia
3.4
IDENTIFIKASI KEBUTUHAN AKAN TINDAKAN SEGERA
a. Kebutuhan : pemantauan kehamilan
b. Kolaborasi : kolaborasi dengan dokter SPOG
c. Rujukan : tidak ada
3.5
INTERVENSI
Dx : Ny.”M” GIP00000 UK 34 minggu, tunggal, hidup, intra uterine,
letkep, kesan jalan lahir normal,
keadaan ibu dan janin baik dengan preeklampsia ringan
Tujuan :Setelah dilakukan Asuhan
Kebidanan, diharapkan ibu dapat mengerti dengan kondisinya dan tahu apa yang
harus dilakukan agar dirinya dan bayinya sehat.
Kriteria hasil : Ibu :
TTv dalam batas normal
Janin : DJJ
dalam batas normal
1. Lakukan
pendekatan terapeutik pada klien
R/
Tercipta rasa percaya antara pasien dan bidan sehingga pasien kooperatif
2. Lakukan pemeriksaan kehamilan sesuai dengan
standart pelayanan ANC
R/
memberikan asuhan menyeluruh pada ibu hamil sesuai dengan yang dibutuhkan.
3. Jelaskan pada ibu tentang kondisi kehamilannya
saat ini
R/
Ibu memahami tentang kondisinya, kooperatif dalam tindakan
4. Berikan
KIE perilaku yang sehat (gizi, latihan, kebersihan, istirahat dan sebagainya )
R/
Meningkatkan pengetahaun ibu sehingga kesejahteraan ibu dan janin tercapai untuk mencegah terjadinya komplikasi
serta penanganan gangguan rasa nyaman selama kehamilan.
5. Memberikan
KIE tentang tanda bahaya kehamilan
R/
meningkatkan pengetahuan dan deteksi
dini terjadinya tanda bahaya kehamilan pada ibu
6. KIE
tentang kehamilan fisiologis TM III
R/
mengurangi rasa kecemasan pada ibu
7. Beritahu
ibu tentang tanda tanda persalinan
R/ agar ibu mengerti tentang tanda tanda
persalinan
8. Beritahu
ibu tentang persiapan persalinan
R/ agar ibu dapat mempersiapkan
perlengkapan yang dibutuhkan saat persalinan
9. Anjurkan
ibu untuk segera datang ke petugas kesehatan apabila sudah terdapat tanda
tanda persalinan
R/ agar proses persalinan dapat segera
ditolong oleh petugas kesehatan
3.6
IMPLEMENTASI
Tanggal/Jam : 18-10-2014/18.40
WIB
1. Melakuakan pendekatan terapeutik pada ibu
dengan cara memberi salam, sapa, senyum, sopan dan santun
2. Melalukan pemeriksaan sesuai dengan standart
pelayanan antenatal
·
Timbang
berat badan
·
Ukur
Tekanan darah
·
Ukur
Tinggi Findus Uteri
·
Temu
wicara
3. Menjelaskan hasil pemeriksaan pada ibu
Keadaan
ibu dan jann baik
TTV : Tensi Darah : 140/90 mmHg Nadi : 80
x/Menit
Suhu :
37,0ºC RR : 16
x/Menit
BB Sebelum Hamil : 70 kg
BB Sekarang : 89 kg
TB : 152
cm
Lila : 30 cm
4. Memberkan KIE
perilaku hidup bersih dan sehat ( menjaga pola nutrisi, istirahat, dan personal
hygiene.
-
Makan teratur dengan lauk
pauk gizi seimbang seperti nasi, ikan, telur, daging merah, sayur-sayuran dan
buah-buahan.
-
Minum minimal 2 liter atau 8 gelas /hari.
-
Istirahat ± 8jam/hari.
-
Menjaga kebersihan diri
mandi minimal 2x/hari, ganti CD setiap selesai mandi, cebok dari arah depan
kebelakang.
5. Menjelaskan tentang
tanda bahaya kehamilan seperti perdarahan pervaginam, sakit kepala yang hebat,
masalah penglihatan/ pandangan kabur seperti pengllihatan kabur/berbayang,
bengkak pada muka, kaki dan tangan yang tidak hilang setelah istirahat, nyeri
perut bawah yang hebat, gerakan bayi berkurang minimal 1 jam 1x
6. Menjelaskan tentang
kehamilan fisiologis pada ibu trimester III (diantaranya pembesaran uterus yang
menekan kandung kemih sehingga sering terjadi BAK yang terlalu sering dan
normal pada ibu hamil, nyeri perut bawah dikarenakan pembesaran/ kepala mulai
memasuki panggul).
7. Memberitahukan
ibu tentang tanda tanda persalinan, diantaranya : Perut mulas secara teratur ,
mulasnya sering dan lama, nyeri melingkar dari punggung menjalar ke perut
bagian depan, keluarnya lendir bercampur darah dari jalan lahir, keluarnya air
ketuban dari jalan lahir
8. Memberitahu
ibu tentang persiapan persalinan diantaranya menjelaskan dan memberitahukan
perlengkapan apa saja yang harus dipersiapkan pada proses persalinan, mempersiapkan tempat
bersalin atau penolong persalinan yang memadai, mempersiapkan transportasi ke
tempat persalinan, menyiapkan biaya yang dibutuhkan dalam proses persalinan,
memberitahu keluarga terutama suami agar mendampingi ibu dalam menghadapi
proses persalinan, dan menyiapkan donor
darah.
9.
Menganjurkan ibu untuk segera datang ke
petugas kesehatan apabila sudah terdapat tanda tanda persalinan agar proses
persalinan dapat segara ditolong oleh petugas kesehatan .
3.7
EVALUASI
Tanggal/jam : 18-10-2014/19.00
WIB
S :
Ibu mengatakan mengerti tentang kondisi dirinya dan bayinya saat ini
O : Saat diberi penjelasan ibu
menganggukkan kepala tanda mengerti
dan dapat menjawab pertanyaan dari NAKES
A : Ny.”M” GIP00000 UK 34 minggu, tunggal, hidup, intra uterine,
letkep, kesan jalan lahir normal,
keadaan ibu dan janin baik dengan preeklampsia ringan
P : Anjurkan
ibu kembali 1 minggu
lagi atau sewaktu-waktu bila ada keluhan.
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Setelah dilakukan asuhan kebidanan pada Ny.”M” dapat disimpulkan, pada pengkajian didapatkan
diagnosa masalah Pada Ny.”M” GIP00000 UK 34 minggu, tunggal, hidup, intra uterine,
letkep, kesan jalan lahir normal,
keadaan ibu dan janin baik dengan preeklampsia ringan. Dari diagnosa tersebut dilakukan perencanaan sesuai
dengan kebutuhan pasien dan dilakukan implementasi sesuai rencana yang telah
dibuat. Setelah diberi konseling tentang tanda-tanda bahaya kehamilan, ibu mengatakan mengerti
penjelasan yang diberikan petugas dan akan melaksanakan anjuran petugas dengan baik.
4.2.
Saran
a.
Bagi Petugas
Meningkatkan
kemampuan dan ketrampilan dengan meningkatkan peran bidan dalam fungsinya
sebagai pelaksana pelayanan kebidanan.
b.
Bagi
Klien
Untuk
keberhasilan dalam asuhan kebidanan diperlukan kerja sama yang baik dari klien
dalam usaha memecahkan masalah klien
c. Bagi Mahasiswa
Diharapkan mampu meningkatkan
kompetensi dan keterampilan dalam memberikan asuhan secara komprehansif.
DAFTAR PUSTAKA
Kusmiati, Yuni dkk. 2009. Perawatan Ibu Hamil.
Yogyakarta: Fitramaya.
Manjoer,Arif dkk. 2003. Kapita Selekta Kedokteran
Jilid I. Jakarta : media Aeusculapious
Manuaba, Prof.dr. Ida bagus Gde. 2010. Ilmu
Penyakit Kandungan dan KB untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC
Pantikawati, Ika .S.SiT dan Saryono, S.Kp. M. Kes.
2010. Asuhan Kebidanan I (Kehamilan). Yogyakarta : Nuha Medika
Saifudin,Abdul Bari, SpOG. MPH. 2008. Ilmu
Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Wiknjosastro, Prof. Dr. Dr. Gulardi Hanifa, SpOG dkk.
2008. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.
Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
. Prawiroharjo, Sarwono. 2005. “Ilmu Kebidanan”.
Yayasan Pustaka Sarwono Prawiroharjo. Jakarta
Prawiroharjo, Sarwono. 2005. “Buku Acuan
Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal”. Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawiroharjo
thanks for reading!!!!!!!!!!!! semoga bermanfaat buat semuanya,,, amin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar