Jumat, 14 November 2014

asuhan kehamilan dengan preeklampsia ringan



ASUHAN KEBIDANAN
Pada Ny “M” GIP00000 UK 34 Minggu, Tunggal, Hidup, Intra Uterine, Letkep, Kesan Jalan Lahir Normal, Keadaan Ibu Dan Janin Baik
Dengan Preeklampsia Ringan Di BPS An-Nur
Trigonco- Asembagus



Oleh:
Sely Nurhidayat
2012. 5.114.031

Pembimbing:
Fauzah.Ch.I, S.ST



AKADEMI KEBIDANAN IBRAHIMY
SUKOREJO SITUBONDO
2014-2015


KATA PENGANTAR

Dengan mengucap Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa kami dapat menyelesaikan Asuhan Kebidanan “Ny “M” GIP00000 UK 34 minggu, tunggal, hidup, intra uterine, letkep, kesan jalan lahir normal, keadaan ibu dan janin baik dengan preeklampsia ringan di BPS An-Nur  Trigonco-Asembagus ini dengan baik tanpa hambatan.
 Kami  mengucapkan terimakasih banyak kepada para pembimbing dan semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas ini atas semua bantuan, bimbingan, dan kemudahan yang telah diberikan kepada kami dalam menyelesaikan Asuhan Kebidanan ini .
Meskipun kami telah berusaha dengan segenap kemampuan, namun kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan Asuhan Kebidanan ini yang selanjutnya akan kami terima dengan tangan terbuka.

Situbondo, November  2014


Penyusun













DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i
DAFTAR  ISI             ........................................................................................................ ii
BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................................. 1
1.1  Latar Belakang Masalah................................................................................................. 1
1.2   Tujuan                                                                                                                             3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA........................................................................................ 5
2.1  Konsep dasar kehamilan................................................................................................ 5
2.1.1        Definisi kehamilan............................................................................................. 5
2.1.2        Patofisiologis..................................................................................................... 6
2.1.3        Perubahan fisiologis pada ibu hamil…………………………………………. 6
2.1.4        Nasehat untuk ibu hamil………………………………………………………8
2.1.5        Pengawasan wanita hamil…………………………………………………... 11
2.1.6        Jadwal pemeriksaan kehamilan .......................................................................   13
2.2   Konsep Dasar Preeklampsia ....................................................................................... 13
2.2.1    penggolongan preeklampsia ............................................................................. 14
2.2.2    etiologi ............................................................................................................. 15
2.2.3    patofisiologi ..................................................................................................... 15
2.2.4    perubahan pada organ-organ ........................................................................... 15
2.2.5    gambaran klinis ................................................................................................ 17
2.2.6    pencegahan ...................................................................................................... 17
2.2.7    komplikasi ........................................................................................................ 18
2.2.8    penanganan ...................................................................................................... 18
2.3  Tinjauan Manajemen Varney........................................................................................ 19
BAB 3 TINJAUAN KASUS............................................................................................. 30
BAB 4 PENUTUP ............................................................................................................ 45
4.1  Kesimpulan ............................................................................................................. 45
4.2  Saran                                                                                                                         45



BAB I
PENDAHULUAN

1.1        Latar Belakang
Pembangunan dibidang kesehatan ditujukan untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia serta kualitas kehidupan dan usia harapan hidup. Peningkatan kualitas hidup ini perlu dimulai dari dini yaitu sejak berada dalam kandungan, oleh sebab itu kehamilan yang sehat sangat mempengaruhi potensi dari penerus keturunan di kemudian hari (manuaba, 1998)
Menurut WHO kematian ibu adalah kematian seorang wanita waktu hamil atau dalam 42 hari sesudah berakhirnya kehamilan oleh sebab apapun, terlepas dari tuanya kehamilan dan tindakan yang dilakukan untuk mengakhiri kehamilan.
Angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) merupan salah satu faktor paling sensitif yang menggambarkan kesehatan ibu dan anak. Adapun angka kematian bayi perinatal diperkirakan sangat tinggi pula, mungkin lebih dari 50/1000 %. Angka kematian ibu dan bayi yang masih sedemikian tingginya menunjukkan betapa masih rendahnya keadaan taraf pelayanan kebidanan indonesia. Lebih daro 80 % penduduk indonesia tinggal didaerah pedesaan, pelayanan kebidanan masih banyak bersifat tradisional. Lebih dari 75% dari persalinan masih ditolong dukun bayi.
Selain dari praktek dukun berbagai keadaan juga menyebabkan banyaknya kematian ibu waktu kehaamilan maupun persalinan, diantaranya adalah : 1.keadaan kesehatan ibu yang sering terganggu karena menderita penyakit menahun seperti TBC, anemi, gangguan gizi. 2.kurangnya kesempatan bagi perempuan bersalin didaerah perifer untuk mendapatkan pertolongan keahlian yang cepat dan tepat bila timbul komplikasi pada waktu persaalinan. 3.maslah penggangkutan penderita kerumah sakit. 4.masalah pemberriaan tranfusi darah yang cepat dan adekuat. Sebab-sebab langsung dari kematian ibu adalah perdarahan, infeksi dan eklamsi.
Demikian pula mengenai sebab-sebab kematian bayi perinatal seperti asfiksia, infeksi, cacat bawaan dan BBLR.
Dalam usaha meningkatkan taraf pelayanan kebidanan beberapa hal yang dapat dikemukakan. Di negara ndonesia dimana pelayanan kebidanan masih banyak bersifat tradisional yaitu sebagian besar dari persalinan masih terpaksa ditolong oleh dukun, maka bimbingan dan pengawasan para dukun perlu ditingkatkan antra lain dengan mengintensifkan kursus pelatihan dukun.
Jumlah BKIA tempat perawatan antenatal perlu dditingkatkan agar perempuan hamil yang tergolong kategori resiko besar dapat memperoleh perawatan sebaik-baiknya dan perlu dirujuk.
Fasilitas transport perlu mendapat perbaikan untuk menanggulangi hambatan dalam mengangggkut para penderita yang gawat ke rumah sakit, perlu penyempurnaan dinas transfusi darah untuk mengatasi kesulitan dalam pemberian darah dengat cepat dan adekuat pada penderita yang sangat memerlukan.
Dalam masalah kebidanan segi-segi sosial memegang peranan yang sangat penting, maka peningkatan status sosial ekonomi daan pendidikan masyarakat akan sangat membantu dalam pemecahan masalah-masalah kebidanan.
Dari keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa kematian ibu sering terjadi pada masa kehamilan, maka dari itu pemeriksaan antenatal dilakukan guna memeriksa keadaan ibu secara berkala untuk mengetahui secara dini bila ada penyimpangan atau kelainan yang ditemukan dengan tujuan agar ibu hamil dapat melalui masa kehamilan, persalinan dan nifas dengan baik dan selamat serta bayi sehat.
1.2        Tujuan Penulisan
1.       Tujuan umum
Penulisan dapat menerapkan dan mengembangkan pola pikir secara alamiah dalam memberikan asuhan kebidanan secara nyata serta mendapatkan pengalaman dalam memecahkan masalah Pada Ny “R” GIP0000  AboooUK 12 minggu, kesan jalan lahir normal, keadaan ibu dan janin baik
2.      Tujuan khusus
Tujuan khusus yang akan dicapai adalah mampu melakukan :
1.      Pengajian dan menganalisa data pada klien dengan kehamilan fisiologis.
2.      Merumuskan diagnosa dan menentukan prioritas masalah pada klien.
3.      Menyusun rencana kebidan.
4.      Melaksanakan tindakan.
5.      Evaluasi asuhan kebidanan
















BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1        Konsep Dasar Kehamilan
2.1.1  Definisi Kehamilan
a.       Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin, lamanya hamil normal 280 hari ( 9 bulan 7 hari / 40 minggu ) dihitung dari hari pertama haid terakhir.
( Sarwono P, 2002 : 125 )
b.      Proses kehamilan merupakan mata rantai yang berkesinambungan, dan terdiri dari :
1.              Evolusi pelepasan ovum
2.            Terjadi migrasi spermatozoa dan ovum
3.            Terjadi konsepsi dan pertumbuhan zigot
4.            Terjadi nidasi ( implantasi ) pada uterus
5.            Pembentukan plasenta
6.            Tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm
( I Gde Manuaba, 1998 : 95 )
c.       suatu proses yang terjadi bila ada pertemuan dan persenyawaan antara ovum (sel telur) dengan sperma (sel mani), haid berakhir 267 hari setelah oulasi. ( Sastrawinata Sulaiman, 1983 :100)



2.1.2 Patofisiologis
Dalam setiap proses kehamilan harus ada sperma, ovum, pembuatan ovum (konsepsi), nidasi, hasil konsepsi dan plasentasi konsepsi terjadi karena pertemuan inti ovum dengan inti sperma dan membuat zigot. Ovum siap dibuahi setelah 12 jam dan hidup selama 48 jam, sedangkan sperma bertahan hidup selama 3 hari dalam genetalia interna. Ovum yang sudah diovulasikan diliputi oleh korona radiate. Dalam perjalan ke ampula tuba koronaradiata mulai berkurang tinggal zona pellusida.
Spermatozoa yang juga mengalami kapasitasi akan menembus zona pellusida (konsepsi).
Ovum + Spermatozoa                Zigot               Morula                        Blastula                      Nidasi             Kehamilan

2.1.3  Perubahan Fisiologis Pada Wanita Hamil
1. Uterus                               
Uterus yang semula beratnya 30 gram akan mengalami Hipertropia dan Hiperplasia sehingga menjadi seberat 1000 gram saat kehamilan. Otot uterus mengalami hyperplasia dan hipertrofi menjadi lebih besar, lunak dan dapat mengikuti pembesaran uterus karena pertumbuhan janin.


2. Vagina
Vagina dan Vulva mengalami peningkatan pembuluh darah karena pengaruh estrogen sehingga nampak makin merah dan kebiru – biruan ( Tanda Chadwick )
3.   Payudara
Payudara mengalami pertumbuhan dan perkembangan sebagai persiapan memberikan asi pada saat laktasi. Perkembangan payudara dipengaruhi oleh hormon estrogen, progesterone dan somatomammotropin
                                i.            Sirkulasi darah
Volume darah semakin meningkat dimana jumlah serum darah lebih besar dari pertumbuhan sel darah sehingga terjadi pengenceran darah, puncaknya pada umur kehamilan 32 minggu.
                           ii.      Sistem respirasi
Wanita hamil kadang – kadang mengeluh sesak napas. Hal ini disebabkan karena diafrgma tertekan oleh uterus yang membesar, terutama pada usia kehamilan 32 minggu.
                         iii.      Sistem pencernaan
Karena pengaruh estrogen, pengeluaran asam lambung meningkat yang dapat menyebabkan:
Hipersalivasi
Mual muntah, terutama di pagi hari ( morning sickness )
Progesteron menyebabkan gerak usus makin berkurang dan dapat menyebabkan obstipasi
2.1.5                          Nasehat-nasehat Untuk Ibu Hamil
1)    Makanan diet untuk ibu hamil
Wanita hamil dan menyusui harus betul-betul mendapat perhatian susuhan dietnya terutama mengenai jumlah kalori, protein yang berguna untuk perumbuhan janin dan kesehatan ibu. Kekurangan nutrisi dapat menyebabkan anemia, abortus, partus, prematurus, inertia uteri perdarahan pasca persalinan, sepsis pueperlis dan lain-lain. Sedangkan makan berlebihan karena dianggap untuk 2 orang ibu dan janin dapat mengakibatkan komplikasi seperti gemuk, preeklampsia janin besok dan sebagainya.
2)     Merokok
Jelas bahwa bayi dari ibu-ibu perokok mempunyai berat badan lebih rendah karena itu wanita hamil dilarang merokok.
3)     Obat-obatan
Prinsip jika mungkin dihindari pemakaian obat-obatan selama kehamilan terutama dalam triwulan 1. Perlu dipertimbangkan mana yang lebih besar manfaatnya dibandingkan bahayanya terhadap janin. Oleh karena itu dipertimbangkan pemakaian obat-obatan tersebut.
4)      Lingkungan
Saat sekarang bahaya polusi udara, air dan makanan terhadap ibu dan anak sudah mulai diselidiki aeperti halnya merokok.
5)   Gerak badan
Kegunaannya sirkulasi darah menjadi baik, nafsu makan bertambah, pencernaan lebih baik dan tidur lebih nyenyak. Gerak badan yang melelahkan dilarang. Dianjurkan berjalan-jalan pada pagi hari dalam udara yang masih segar gerak badan di tempat.
-          Berdiri-jongkok
-          Terlentang kaki diangkat
-          Terlentang-perut diangkat
-          Melatih pernafasan
6)   Kerja
-          Boleh kerja seperi biasa
-          Cukup istirahat dan makan teratur
-          Pemeriksaan hamil yang teratur
7)    Bepergian
-          Jangan terlalu lama dan melelahkan
-          Duduk lama statis vena (vena stagnasi) menyebabkan tromboplebitis dan kaki bengkak
-          Bepergian dengan pesawat udara boleh, tidak ada bahaya hypoksia dan tekanan oksigen yang cukup dalam pesawat udara
8)    Pakaian
-          Pakaian harus longgar, bersih dan tidak ada ikatan ketat pada daerah perut
-          Pakaian BH yang menyongkong payudara
-          Memakai sepatu dengan tumit yang tidak terlalu tinggi
-          Pakaian dalam yang selalu bersih
9)    Istirahat dan rekreasi
Wanita pekerja harus sering istirahat. Tidur siang menguntungkan dan baik bagi kesehatan. Tempat hiburan yang terlalu ramai, sesak napas dan panas lebih baik dihindari karena dapat menyebabkan jatuh pingsan.
10) Mandi
Mandi diperlukan terutama untuk hygiene terutama perawatan kulit karena fungsi eksresi dan keringat bertambah dianjurkan menggunakan sabun lembut atau ringan jangan tergelincir dan jagalah kebersihannya. Douche dan mandi rendam tidak dianjurkan.
11) Koitus
Koitus dihalangi bila ada sejarah :
-          Sering prematur atau abortus
-          Perdarahan pervagina
-          Pada minggu terakhir kehamilan koitus harus hati-hati
-          Bila ketuban sedah pecah koitus dilarang
-          Dikatakan bahwa orgasme pada hamil tua dapat menyebabkan kontraksi uterus sehingga terjadi partus prematurus

12)   Kesehatan jiwa
Walaupun kehamilan dan persalinan adalah suatu hal yang fisiologi namun banyak ibu-ibu yang tidak tenang, merasa kuatir akan hal ini untuk itu dokter harus dapat menanamkan kepercayaan pada ibu hamil dan menerangkan apa yang harus diketahuinya karena rasa takut dapat menyebabkan rasa sakit pada persalinan ini akan mengganggu jalannya partus ibu akan lebih lelah dan kekuatan hilang.
13)  Perawatan buah dada
Buah dada merupakan sumber air susu ibu yang akan menjadi makanan untama bagi bayi karena itu jauh sebelumnya harus dirawat BH yang dipakai harus sesuai dengan pembesaran buah dada yang sifatnya adalah menyokong buah dada dari bawah suspension bukan menekan dari depan. Dua bulan terakhir dilakukan massage kolostrum dikeluarkan untuk mencegah puting susu kering dan mudah pecah dibersihkan menggunakan air sabun dan biocream. Bila puting susu masuk ke dalam hal ini diperbaiki dengan jalan menarik-narik keluar.
2.1.5  Pengawasan Wanita Hamil
Menurut WHO, pengawasan wanita hamil minimal 4x selama kehamilan, yaitu :
1x pada TM I
1x pada TM II
2x pada TM III
Untuk mendapatkan semua informasi yang diperlukan, petugas kesehatan akan memberikan asuhan antenakal yang baik dengan langkah – langkah sebagai berikut :
a.    Sapa ibu dan membuatnya merasa aman
b.   Mendapatkan riwayat kehamilan ibu dan mendengarkan dengan teliti apa yang diceritakan oleh ibu
c.    Melakukan pemeriksaan fisik ( Inspeksi, Palpasi, Auskultasi, Perkusi )
d.   Melakukan pemeriksaan laboratorium
e.    Memberikan HE :
1.    Gizi
2.    Tanda – tanda bahaya kehamilan (1. Perdarahan pervaginam tanda-tandanya keluar darah merah segar atau kehitaman dan bekuan, perdarahan banyak kadang-kadang/tidak terus menerus, perdarahan disertai nyeri. 2. Sakit kepala hebat ditandai dengan sakit kepala yang menetap, tidak hilang setelah istirahat. 3. Masalah penglihatan/pandangan kabur seperti penglihatan kabur atau berkunang, melihat bintik-bintik (spot) dan berkunang-kunang. 4. Bengkak pada muka dan tangan ditandai dengan muncul pada muka dan tangan, bengkaka tidak hilang setelah istirahat, bengkak disertai dengan keluhan fisik lainnya seperti sakit kepala yang hebat, pandangan mata kabur dan lain-lain. Hal ini dapat merupakan pertanda anemia, gagal jantung, atau pre eklampsia. 5. Nyeri perut yang hebat ditandai dengan hebat, menetap, dan tidak hilang setelah istirahat. 6. Gerakan bayi berkurang tandanya jika kurang dari 10 gerakan dalam 10 jam atau tidak terjadi peningkatan waktu untuk mencapai 10 gerakan atau tidak ada gerakan selama 10 jam, maka uji NST harus dilakukan secepatnya ).
f.    Memberikan zat besi 90 tablet mulai minggu ke-20
g.   Memberikan imunisasi TT 0.5 cc
h.   Menjadwalkan kunjungan berikutnya
i.     Mendokumentasikan kunjungan tersebut

2.1.6  Jadwal  Pemeriksaan  Kehamilan
1.   Pemeriksaan pertama
Pemeriksaan pertama dilakukan segera setelah diketahui terlambat haid.
2.   Pemeriksaan ulang
a.                Setiap bulan sampai umur kehamilan 6 – 7 bulan
b.               Setiap 2 Minggu sampai kehamilan 8 bulan
c.                Setiap 1 Minggu sejak umur hamil 8 bulan sampai terjadi persalinan
3.   Pemeriksaan khusus bila terdapat keluhan – keluhan tertentu
2.2        Konsep Dasar Preeklampsia
Pre eklampsia ialah penyakit dengan tanda-tanda hipertensi, edema dan protein urine yang timbul karena kehamilan. Penyakit ini umumnya timbul dalam triwulan ke-3 kehamilan. Hipertensi biasanya timbul lebih dulu daripada tanda-tanda lain. Umumnya untuk menegakkan diagnostik pre-eklampsia, kenaikan tekanan siskolik harus 30 mmHg atau lebih di atas tekanan yang biasanya ditemukan, atau mencapai 140 mmHg atau lebih, Apabila tekanan diastolik naik hingga 15 mmHg / lebih / mencapai 90 mmHg atau lebih. Maka diagnosis hipertensi dapat dibuat. Penentuan TD dilakukan minimal 2x dengan jarak 6 jam pada keadaan istirahat.
Edema ialah penimbunan cairan secara umum dan berlebihan dalam jaringan tubuh dan biasanya dapat diketahui dari kenaikan BB serta pembengkakan kaki, jari tangan dan muka. Edema Pretibial yang ringan sering ditemukan pada kehamilan biasa sehingga tidak seberapa berarti untuk penentuan diagnosis pre-eklampsia. Kenaikan BB ½ kg setiap minggu dalam kehamilan masih dapat dianggap normal. Tetapi bila kenaikan 1 kg seminggu beberapa kali, hal ini perlu menimbulkan kewaspadaan terhadap timbulnya pre-eklampsia.
Protein Nuria berarti konsentrasi protein dalam air kencing melebihi 0,3 g/dl. Dalam air kencing 24 jam atau pemeriksaan kualitatif menujukkan ½+ atau 1 g/dl atau lebih dalam air kencing yang dikeluarkan dengan kateter atau midstream yang di ambil minimal 2x dengan jarak waktu 6 jam. Biasanya protein uria timbul lebih lambat daripada hipertensi dan kenaikan BB karena itu dianggap sebagai tanda yang cukup serius.

2.2.1          Penggolongan preeklampsia
Preeklampsia digolongkan menjadi 3:
1.    Pre-Eklamsi Ringan Kenaikan TD diastolic 15 mmHg/79 mmHg dengan 2x pengamatan berjarak 1 jam / tekanan diastolic mencapai 110 mmHg. Protein Urin +1
2.    Pre-Eklamsi Sedang Kenaikan TD systolic 30 mmHg / lebih atau mencapai 140 mmHg Protein urin positif 2 oedem umum, kaki, jari tangan dan muka, kenaikan BB  1 kg tiap minggu.
3.    Pre-Eklamsi Berat Tekanan diastolic >110 mmHg Protein urine positif ¾ oliguria (urine  5 gr/L) hiperefleksia, gangguan penglihatan, nyeri epigastrik, terdapat oedem paru dan sinosis.
2.2.2         Etiologi
Penyebab pre-eklampsia bel;um diketahui dengan pasti. Banyak teori yang coba dikemukanan pada ahli untuk menerangkan penyebabnya, namun belum ada jawaban yang memuaskan. Teori yang sekarang dipakai adalah teori isthemik placenta. Namun teori ini juga belum mampu menerangkan semua hal yang berhubungan dengan penyakit ini.
2.2.3        Patofisiologi
Pada pre-eklampsia terjadi spasme pembuluh darah disertai dengan retensi garam dan air. Pada biopsy ginjal ditemukan spasme hebat arteriole glomerulus. Jika semua arteriole dalam tubuh mengalami spasme maka TD akan naik, sebagai usaha untuk mengatasi kenaikan tekanan perifer agar oksigen tercukupi. Sedangkan kenaikan BB mungkin disebabkan karena penimbunan air yang belebihan dalam ruangan interstisial karena retensi air dan garam disebabkan oleh arteriole sehingga terjadi perubahan pada glomerolus.
2.2.4        Perubahan Pada Organ-organ
1.     Otak
Pada Pre eklamsi aliran darah dan pemakaian O2 tetap dalam batas-batas normal ditemukan oedem-oedem dan anemia pada kortex serebri.
2.     Placenta dan Rahim
Aliran darah menurun ke plasenta dan menyebabkan gangguan plasenta sehingga terjadi gangguan pertumbuhan janin karena kekurangan O2 sehingga terjadi gawat janin. Sering terjadi peningkatan tonus rahim dan kepekaannya terhadap rangsangan, sehingga sering terjadi partus prematur.
3.     Ginjal
Filtasri glomerolus berkurang karena aliran darah ke ginjal menurun. Hal ini menyebabkan filtrasi natrium melalui glomerolus menurun sehingga akibatnya terjadilah retensi air dan garam. Filtrasi glomerolus dapat terjadi penurunan hingga 50% dari normal sehingga pada keadaan lebih lanjut dapat terjadi oliguria/anuria.
4.    Hati
Besarnya normal. Pada permukaan dan pembelahan tampak tempat-tempat perdarahan yang tidak teratur. Pada pemeriksaan miksroskopik dapat ditemukan perdarahan dan nekrosis pada tepi lobulus disertai trombosis pada pembuluh darah kecil, terutama di sekitar vena porta.
5.     Retina
Sering ditemukan spasme pada anteride terutama yang dekat pada discus optikus vena tampak lekuk pada persimpanan arteriole. Dapat terlihat oedem pada discus optikus dan retina. Ablasia retina juga dapat terjadi tetapi komplikasi ini prognosisnya baik. Karena retina akan melekat lagi. Beberapa minggu PP (Post Partum) perdarahan dan eksudat jarang ditemukan pada pre-eklampsia biasanya hal ini menunjukkan hipertensi menahun.
6.     Paru-paru
Paru-paru menunjukkan berbagai tingkat oedema dan perubahan-perubahan bronkopnemonia sebagai akibat aspirasi, kadang-kadang ditemukan abses paru-paru.
7.     Jantung
Pada sebagian besar penderita yang mati karena eklampsia, jantung biasanya mengalami perubahan degeneratif pada mikardium. Sering ditemukan degerasi lemak dan cludy swelling serta nekrosis dan perdarahan.
2.2.5        Gambaran klinis
Biasanya tanda-tanda pre-eklampsia timbul dalam urutan:
1. Penambahan BB yang berlebihan.
2. Diikuti dengan oedem.
3. Akhirnya protein nuria.
4. TD yang tinggi di atas 130 mmHg.
2.2.6        Pencegahan
Pemeriksaan antenatal yang teratur dan teliti dapat menemukan tanda atau gejala dini pre-eklampsia dan dalam hal ini harus dilakukan penanganan sebagaimana mestinya. Harus waspada terhadap faktor-faktor predisposisi yang telah diuraikan diatas. Walaupun timbulnya pre-eklampsia tidak dapat dicegah sepenuhnya, namun frekuensinya dapat dikurangi dengan pemberian penerangan secukupnya dan pelaksanaan pengawasan antenatal yang baik pada wanita hamil. Penerangan tentang manfaat istirahat dan diet berguna dalam pencegahan istirahat tidak selalu berarti harus berbaring di tempat tidur. Namun pekerjaan sehari-hari perlu dikurangi dan dianjurkan lebih banyak duduk dan berbaring. Diet tinggi protein dan rendah lemak, karbohidrat, garam dan penambahan BB yang belebihan perlu dianjurkan, mengenal secara dini pre-eklampsia dan segera merawat penderita tanpa memberikan diuretik dan obat anti hipertensi merupakan kemajuan yang penting dari pemeriksaan antenatal yang baik
2.2.7        Komplikasi
Tergantung derajat pre-eklampsianya, yang termasuk komplikasi antara lain atonia uteri (uterus couvelaire), sindrom HELLP (Haemolysis Elevated Liver Enzymes, Low Platelet Cown), ablasi retina, KID (Koagulasi Intra Vaskular Diseminata), gagal ginjal, perdarahan otal, oedem paru, gagal jantung, syok dan kematian. Komplikasi pada janin berhubungan dengan akut kronisnya insufisiensi uteroplasental, misalnya pertumbuhan janin terhambat dan prematuritas.

2.2.8        Penanganan
Jika kehamilan < 37 minggu dan tidak ada tanda-tanda perbaikan, lakukan penilaian 2x seminggu secara rawat jalan. a. Pantau tekanan darah, proteinuri, refleks, dan kondisi janin. b. Lebih banyak istirahat. c. Diet biasa. d. Tidak perlu diberi obat-obatan. e. Jika rawat jalan tidak mungkin, rawat di rumah sakit. 1. Diet biasa. 2. Pantau TD 2x sehari, proteinuria 1x sehari. 3. Tidak perlu obat-obatan. 4. Tidak perlu diuretik, kecuali jika terdapat oedem paru, dekompensasi cordis atau gagal ginjal akut. 5. Jika tekanan diastolik belum turun sampai normal pasien dapat dipulangkan. a. Nasehatkan untuk istirahat dan perhatikan tanda-tanda PE. b. Kontrol 2 kali seminggu. c. Jika tekanan diastolic naik lagi rawat kembali. 6. Jika tidak ada tanda-tanda perbaikan tetap dirawat. 7. Jika terdapat tanda-tanda pertumbuhan janin terhambat, pertimbangkan terminasi kehamilan. 8. Jika proteinuria meningkat, tangani sebagai pre-eklampsi berat. Jika kehamilan > 37 minggu pertimbangkan terminasi.
a. Jka serviks matang, lakukan induksi dengan oksitosin 5 IU dalam 200 ml dekstrose IV 10 tetes/menit atau dengan prostaglandin.
b. Jika serviks belum matang, berikan prostaglansin, misoprostol atau kateter foly atau terminasi dengan seksia sesarea.
2.3      Konsep Menejemen Kebidanan Varney
2.3.1        Pengkajian Data
No Reg.
Tanggal pengkajian
Tempat pengkajian
Oleh
A.    Data Subjektif
1.      Biodata
·         Nama penderita dan suaminya
Tujuannya agar dapat mengenal dan memanggil penderita dan tidak keliru dengan penderita penderita lainnya.
·         Usia penderita
Untuk mengetahui keadaan ibu terutama pada kehamilannya yang pertama kali apakah termasuk primipara muda / biasa / tua.
·         Agama
Ditanyakan karena berhubungan dengan perawatan penderita misalnya dari agama ada aturan yang tidak boleh makan daging.
·         Pendidikan
Untuk mengetahui kemampuan berfikir,tingkat pengetahuan, sehingga memudahkan bidan untuk KIE
·         Pekerjaan
Untuk mengetahui bagaimana taraf  hidup dan sosial ekonomi penderita itu agar nasehat kita nanti sosial. Jika ibunya bekerja untuk mengetahui apakah kiranya pekerjaan itu akan mengganggu kehamilannya.
·         Kebangsaan
Untuk mengadakan statistik tentang kelahiran juga menentukan prognose persalinan dengan melihat panggul
·         Alamat
Untuk mengetahui ibu tinggal dimana menjaga kemungkinan bila namanya sama alamat ini juga perlu bila mengadakan kunjugan pada penderita
2.      Keluhan Utama
Alasan klien datang ke tempat bidan yang diungkapkan dengan kata katanya sendiri berdasarkan berdasarkan keluhan yang dirasa
3.      Riwayat Pernikahan
Nikah atau tidak
Nikah ke
Berapa lama nikah
Bila orang hamil yang lama menikah nilai anak tentu besar sekali dan ini harus diperhitungkan dalam pimpinan persalinan bila pula kehamilan terjadi diluar pernikahan akan menantukan intervensi dan Kie yang akan diberikan
4.      Riwayat Haid
·         Umur Menarche
Peningkatan estrogen yang mencolok pada anak perempuan terjadi pada usia 8-12 tahun, pada saat ini anak perempuan mengalami menarche
·         Frekuensi / siklus
Siklus yang banyak terjadi adalah 28 hari, tetapi pada beberapa wanita memiliki siklus 24 hari maupun 32 hari
·         Lamanya
Lama rata rata aliran menstruasi adalah 5 hari
·         Banyaknya
Jumlah darah yang hilang rata-rata 50 cc
·         Karakteristik darah
Dengan lendir atau bergumpal atau merah segar dan lain lain
·         Dismenorhea
Keluhan yang dirasa pada saat menstruasi
·         Flour albus
Ada atau tidak pada keputihan normal warna lendir bening sampai denga putih susu tidak bau dan tidak gatal.
·         Keluhan haid
PMS dalam batas normal
·         HPHT
Tanggal dimana ibu baru mengeluarkan darah menstruasi dengan frekuensi dan lama seperti menstruasi seperti biasanya
·      TP
Tangal berapa ibu akan melahirkan janin nya.
5.      Riwayat Obstetrik
-          Riwayat kehamilan
Gravida/ para
Tipe olongan darah
Masalah obstetrik medis dan sosial yang lain
-          Riwayat Persalinan
Persalinan baik spontan atau normal ditolong oleh bidan dokter spesialis atau dukun dengan penyulit atau tanpa penyulit
-          Riwayat Nifas
-          Riwayat KB
6.      Riwayat Kehamilan Sekarang
Untuk mengetahui segala hal yang terjadi baik pada TM I, TM II, TM III
7.      Riwayat kesehatan Sekarang
Berhubungan dengan masalah atau alasan datang
8.      Riwayat Kesehatan Yang Lalu
Untuk mengetahui penyakit yang pernah diderita ibu
9.      Riwyat Kesehatan Keluarga
Untuk mengetahui kelainan atau penyakit bawaan yang diderita ibu
10.  Pola kebiasaan Sehari-hari
a.       Nutrisi
Kebutuhan makan ibu selama hamil dan saat tidak hamil
b.      Eliminasi
Untuk mengetahui frekuensi BAK dan konsistensi BAB
c.       Aktifitas
Untuk mengetahui sejauh mana ibu melakukan aktifitas dan seberat apa. Aktifitas yang berlebihan akan berakibat juga pada kehamilan
d.      Istirahat dan Tidur
Jadwal istirahat perlu diperhatikan karena istirahat dan tidur yang teratur dapat meningkatkan kesehatan jasmani da rohani untuk perkembangan dan pertumbuhan janin
e.       Kehidupan Seksual
Frekuensi intensitas posisi untuk kegiatan seksual memerlukan penyesuaian bagi wanita hamil
B.     DATA OBJEKTIF
Pemeriksaan Umum
a.       Keadaan umum
Dalam hal ini menilai kesadaran, sikap tubuh, cara berjalan
b.      Tanda Tanda Vital
Tekana darah
Nadi
Pernafasan
Suhu
c.       Tinggi badan berat badan sebelum dan sekarang, LILA
-       Tinggi badan  : ibu hamil dengan tinggi badan kurang dari rata-rata >145 cm kemungkinan panggul sempit
-       Berat badan : deteksi adanya preeklamsi karena jika kenaikan BB lebih dari 0,5 kg / minggu
-       Lila : indikator kuat untuk status gizi ibu kurang atau buruk
Pemeriksaan Fisik
Rambut : Hitam, Lurus, Mudah rontok atau tidak
Muka : cloasma gravidarum, tidak pucat tidak odem
Mata : simetris atau tidak, konjungtiva merah muda atau tidak skelera putih atau tidak strabismus atau tidak
Hidung : sekret ada atau tudak, ada polip atau tidak
Telinga : simetris atau tidak dana adanya serumen yang berbau atau tidak
Mulut : mukosa lembab atau kering, adakah stomatitis lidah bersih atau tidak, gigi caries atau tidak
Leher : adakah bendungan vena jugularis atau tidak, adakah pembesaran    kelenjar tyroid atau tidak dan kelenjar limfe
Payudara:bentuk atau ukuran, puting menonjol, datar, atau tenggelam,  adakah pengeluaran ASI atau tidak
Abdomen:Leopold I    :untuk menentukan tinggi fundus uteri
Leopold II  :untuk menentukan punggung kanan atau punggung kiri
Leopold III : untuk menentukan bagian terbawah janini
Leopold IV : untuk menentukan bagian terbawah janin sudah   masuk PAP atau belum masuk PAP
Auskultasi Djj : dilakukan dengan funandoskop dan dilakukan pada akhir bulan ke 5. Normalnya 120-160 kali permenit
Pemeriksaan Laboratorium
1.      Darah : pemeriksaan Hb
Hb 11-12 gr% : tidak anemi
Hb 9-10 gr% :  anemi ringan
Hb 7-8 gr% : anemi sedang
Hb <7 :="" anemi="" berat="" gr="" span="">
2.      Pemeriksaan urin : untuk mengetahui ada tidaknya protein dalam urin dan kadar gula dalam urin
2.3.2   Interpretasi Data
Dx : Ny “ “G_ P____ Ab__ Uk : ____minggu Hidup/Mati, Tunggal/Ganda, Letkep/Letsu, Intrauterin / Ekstrauterin, jalan Lhir Normal atau Tidak, Keadaan Ibu dan Janin baik atau Tidak
Ds :
Do : Keadaan umum
Kesadaran
BB sebelum hamil :
BB sekarang :
Tinggi Badan :
Lingkar Lengan Atas

TTV : TD :                                 N :
S :                                  RR:
HPHT:
TP:
UK :
DJJ:
Abdomen :
Leopold I
Leopold II
Leopold III
Leopold IV
2.3.3        Identifikasi Diagnosa Dan Masalah Potensial
Pada langkah ini dilakukan terhadap diagnosisi atau masalah berdasarkan interpretasi.

2.3.4        Identifikasi Kebutuhan Segera
Pada langkah ini, bidan menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera melakukan konsultasi dan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain berdasarkan kondisi klien selama itu juga mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter / untuk konsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi klien 
2.3.5        Intervensi
Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya meliputi apa yang sudah teridentifikasi dari kondisi klien atau dari setiap masalah yang berkaitan tapi juga dari kerangka pedoman antisipasi terhadap wanita tersebut apa yang akan terjadi berikutnya apakah dibutuhkan penyuluhan konseling dan apakah perlu merujuk klien bila ada masalah yang berkaitan dengan sosial ekonomi kultural atau masalah psikologi.
2.3.6        Implementasi
Pada langkah ini rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah diuraikan pada langkah 5 dilaksanakan secara effisien dan aman. Perencanaan ini bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan sebagian oleh klien atau yang lain, walaupun bidan tidak melakukannya sndiri ia tetap memikul tanggung jawab untuk merencanakan rencana asuhan.
2.3.7        Evaluasi
1.      Evaluasi merupakan langkah akhir dari proses menejemen kebidanan
2.      Tindakan pengukuran antara rencana dan keberhasilan
3.      Tujuan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan tindakan kebidanan yang dilakukan
4.      Isi dari evaluasi
S : Subjektif
Menggambarkan pendokumentasian dan pengumpulan data melalui anamnesa pasien sesuai kata kata ibu setelah dilakukan intervensi dan implementasi
O : Objektif
Menggambarkan pendokumentasian hasil pemeriksaan fisik, lab, test diagnosayang dirumuskan dalam data fokus untuk mendukung assesment.
A : Assesment
Menggambarkan hasil analisa dan interpretasi Ds dan Do dalam situasi identifikasi :
1.    Diagnosa / Masalah
2.    Antisipasi diagnosa lain / masalah potensial setelah dilakukan intervensi dan implementasi
P : Planing
Menggambarkan pendokumentasian perencanaan tindakan evaluasi berdasarkan assesmen




BAB 3
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN
Pada Ny “M” GIP00000 UK 34 Minggu, Tunggal, Hidup, Intra Uterine, Letkep, Kesan Jalan Lahir Normal, Keadaan Ibu Dan Janin Baik Dengan Preeklampsia Ringan di BPS An-Nur Trigonco-Asembagus
         
3.1         PENGKAJIAN
No Register                   : -
Tanggal pengkajian        : 18-10-2014                            Jam      : 18.30 WIB
Tempat pengkajian        : Bps An-Nur
Oleh                               : Sely Nurhidayat

3.1.1   Data Subjektif
1.    Biodata
Nama            : Ny “M                     Suami              :Tn “K
Umur             : 25 tahun                    Umur               :27 tahun
Agama          : Islam                         Agama             :Islam
Pendikikan    : SMP                          Pendidikan      :SMP
Pekerjaan      : IRT                            Pekerjaan         :Wiraswasta
Suku/Bangsa : Madura/Indonesia     Suku/Bangsa   :Madura/indonesia Alamat      : Banyuputih          Alamat               : Banyuputih


2.      Keluhan Utama
Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya yang pertama, mengeluh nyeri perut bawah dan kaki terasa bengkak

3.      Riwayat pernikahan
Nikah/tidak             : Ya
Nikah Ke                : I
Umur Nikah            : 24 tahun
Lama Nikah            : 1 tahun
4.      Riwayat haid
Menarche                : 14 tahun
Siklus                      : 28 hari
Lama                       : 6 hari
Banyaknya               : - Hari ke 1-4            : ganti pembalut 3x/hari
  - Hari ke 5-6            :
ganti softex 2x/hari
         - Hari ke 7 tidak pakai softex
Disminorrhea          : Tidak pernah
Flour Albus             : Kadang-kadang sebelum dan sesudah haid
Keluhan Selama haid          : Tidak ada
HPHT                     : 24-02-2014
Tp                           : 01-10-2015



5.      Riwayat Kehamilan, Persalinan, Nifas dan Anak
No
Anak
Ke
Kehamilan
Persalinan
Nifas
Anak
Ket
Ke
UK
Penyulit
UK
Cara
Penolong
Tem
Pat
Penyulit
Lama
A
S
I
Penyulit
BB
L/
PB
L
Sex
H
M












































HAMIL INI




























KB: ibu mengatakan tidak pernah menggunakan kontrasepsi KB apapun
6.      Riwayat kehamilan sekarang
Trimester
ANC (x)
Keluhan
Obat yang didapat
KIE yang didapat
I


II

III
1x


1x

1x
Mual


Taa

Nyeri perut bawah
-     B6


Fe, kalk

Fe, omecal+D

-     Istirahat cukup
-     Makan sedikit tapi sering
-     Makan-makanan bergizi
-     Kurangi pekerjaan berat
-     Berbaring ke kiri saat tidur
Status TT: ibu mengatakan pernah mendapat suntik TT1 saat usia kehamilan 7 bulan
7.      Riwayat kesehatan sekarang
Ibu mengatakan nyeri perut bawah, kaki terasa bengkak dan sakit kepala
8.      Riwayat Kesehatan yang lalu
Ibu mengatakan tidak memiliki riwayat darah tinggi
9.      Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu mengatakan didalam keluarganya ada yang memiliki riwayat darah tingggi yaitu ibunya
10.  Keadaan Psikososial, Budaya dan Spiritual
a.       Psikologi
Ibu mengatakan dirinya, suami dan keluarganya sangat senang dengan kehamilannya karena ini kehamilan yang diinginkan.
b.      Sosial
Ibu mengatakan hubungan ibu, suami, keluarga dan tetangga sangat baik.
c.       Budaya
Ibu mengatakan tidak pernah minum jamu-jamuan.
d.      Spiritual
Ibu mengatakan shalat 5 waktu dan berdo’a untuk keselamatan bayinya.
11.  Pola Kebiasaan sehari-hari
NO
Pola sehari-hari
Sebelum hamil
Saat hamil
1.
Nutrisi
3x/hari porsi sedang (Nasi, Lauk- Pauk, Sayur). minum 7-8 gelas/hari (Air putih/teh manis/susu)
3x/hari porsi sedang (Nasi, Lauk- Pauk, Sayur). minum 8-9 gelas/hari (Air putih/teh manis/susu)
2.
Eliminasi
BAB Frekuensi 1x/hari, warna kuning, konsistensi lembek, bau khas
BAK frekuensi 6-7x/hari, warna kuning jernih, konsistensi cair, bau khas
BAB Frekuensi 1x/hari, warna kuning, konsistensi lembek, bau khas
BAK frekuensi 9-10x/hari, warna kuning jernih, konsistensi cair, bau khas
3.
Istirahat dan Tidur
·   Siang 1 jam (12.00-13.00)
·   Malam 7-8 jam (20.00-04.00)
·     Tidur siang 1 jam (11.00-14.00)
·     Malam 7 jam (21.00-04.00)
4.
Seksualitas
2x dalam seminggu
1x dalam seminggu
5.
Aktivitas
Melakukan pekerjaan rumah setiap hari seperti mencuci, memasak, menyapu dll
Mengurangi pekerjaan rumah, hanya melakukan pekerjaan yang ringan seperti menyapu, memasak dan lebih sering istirahat.
6.
Personal hygiene
ibu mandi 2x/sehari, gosok gigi 2x/sehari,dan ganti pakain setiap selesai mandi atau bila kotor
ibu mandi 2x/sehari, gosok gigi 2x/hari,keramas 3x/seminggu dan ganti pakaian setiap selesai mandi atau bila kotor.

3.1.2   Data Obyektif
1.      Pemeriksaan Fisik Umum
Keadaan Umum Ibu           : Cukup
Kesadaran                           : Compos Mentis
Cara Berjalan                      : lordosis
TTV            : Tensi Darah   : 140/90 mmHg           Nadi    : 80 x/Menit
Suhu              : 37,0ºC                       RR       : 16 x/Menit
BB Sebelum Hamil             : 70 kg                         SPR     : 6
BB Sekarang                      : 89 kg
TB                                       : 152 cm
Lila                                     : 30 cm
TP                                       : 01-10-2014
2.      Pemeriksaan Fisik Khusus
a.       Inspeksi
Kepala    :Tampak bersih, rambut hitam, tidak tampak benjolan, rambut bersih tidak ada ketombe.
Muka      : Tidak pucat, terlihat odema, tidak ada cloasma gravidarum.
Mata       :Simetris, conjungtiva berwarna merah muda, sklera berwarna putih
Hidung   : Simetris, bersih ,tidak ada secret, tidak ada polip
Telinga    : Simetris, bersih, tidak ada serumen ,tidak lesi, pendengaran normal
Mulut      : Simetris, bersih, bibir lembab, tidak ada stomatitis, gigi bersih, tidak ada karies pada gigi, dan tidak ada pembengkakan pada tonsil.
Leher      : tidak terlihat adanya pembesaran kelenjar thyroid, tidak terlihat pembengkakan vena jugularis.
Dada       : Kanan dan kiri simetris, tidak ada retraksi pada dinding dada saat bernafas
Payudara: hiperpigmentasi pada kedua areola mammae, dan putting susu menonjol.
 Abdomen: tidak ada bekas operasi, tidak terlihat linea nigra, tidak terdapat striae gravidarum, pembesaran perut sesuai usia kehamilan.
Genetalia : Bersih, tidak ada pengeluaran cairan pervaginam berlebihan dan tidak ada penyakit PMS seperti gonorhoe, sifilis.
Anus        : Berlubang, tidak terdapat haemoroid.
Ekstremitas : atas           : Simetris, Tidak ada gangguan pergerakan,   terlihat odema, jari-jari lengkap
bawah         : Simetris, Tidak ada gangguan pergerakan, terihat odema, jari-jari lengkap
b.      Palpasi
Kepala : Tidak teraba nyeri tekan, tidak teraba benjolan.
Leher      :Tidak teraba pembengkakan vena jugularis dan tidak  teraba pembesaran kelenjar tyroid dan kelenjar limfe.
Dada     : Tidak teraba benjolan , tidak teraba nyeri tekan
Payudara:Tidak teraba nyeri tekan dan tidak teraba benjolan pada kedua payudara, kolostrum belum keluar
Abdomen :  Leopold I : bagian fundus teraba bulat, lunak, tidak melenting (bokong), TFU 30 cm/ 2 jari bawah PX
Leopold II            : bagian kanan ibu teraba keras, memanjang seperti papan (puka)
Leopold III: bagian terbawah janin teraba bulat, keras, melenting (kepala) dan masih bisa digoyang
Leopold IV: bagian terbawah janin belum masuk PAP (konvergen)

c.       Auskultasi
Dada                 : tidak terdengar suara wheezing atau ronchi.
Jantung : terdapat suara s1 s2 tunggal.
DJJ        : 140x/mnt
d.      Perkusi
Reflek patella   :ka/ki: normal/normal
3.      Pemeriksaan penunjang
a.    Pemeriksaan panggul
Distansia cristarum        : 26 cm
Distansia spinarum         : 28 cm
Boudeloque                   : 20 cm
Lingkar panggul             : 90  cm
b.    Pemeriksaan Laboratorium       
Darah     : Hb     : 12,6 gr/dl

3.2         INTERPRETASI DATA
Dx       : Ny.”M” GIP00000 UK 34 minggu, tunggal, hidup, intra uterine, letkep,  kesan jalan lahir normal, keadaan ibu dan janin baik dengan preeklampsia ringan
Ds       : ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya yang pertama, mengeluh nyeri perut bawah, kaki terasa bengkak dan pusing, telah melakukan pemeriksaan kencing (protein urine) kemarin di PKM asembagus dan hasilnya +1

Do       : Keadaan umum  : Cukup
  Kesadaran           : compos mentis
TTV     : Tensi Darah   : 140/90 mmHg           Nadi    : 80 x/Menit
Suhu              : 37,0ºC                       RR       : 16 x/Menit
BB Sebelum Hamil     : 70 kg             SPR     : 6
BB Sekarang               : 89 kg
TB                                : 152 cm
Lila                              : 30 cm
Abdomen :  Leopold I : bagian fundus teraba bulat, lunak, tidak melenting (bokong), TFU 30 cm/ 2 jari bawah PX
Leopold II            : bagian kanan ibu teraba keras, memanjang seperti papan (puka)
Leopold III: bagian terbawah janin teraba bulat, keras, melenting (kepala) dan masih bisa digoyang
Leopold IV: bagian terbawah janin belum masuk PAP (konvergen)
DJJ               : 140/mnt
Distansia cristarum        : 26 cm              Distansia spinarum    : 28 cm
                      Boudeloque                   : 20 cm              Lingkar panggul        :90  cm
Kesan jalan lahir normal (pemeriksaan panggul normal)
3.3         IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL
Potensial terjadi preeklampsia sedang, berat dan eklampsia


3.4         IDENTIFIKASI KEBUTUHAN AKAN TINDAKAN SEGERA
a.    Kebutuhan    : pemantauan kehamilan
b.    Kolaborasi     : kolaborasi dengan dokter SPOG
c.    Rujukan        : tidak ada

3.5         INTERVENSI
Dx          : Ny.”M” GIP00000 UK 34 minggu, tunggal, hidup, intra uterine, letkep,  kesan jalan lahir normal, keadaan ibu dan janin baik dengan preeklampsia ringan
Tujuan                :Setelah dilakukan Asuhan Kebidanan, diharapkan ibu dapat mengerti dengan kondisinya dan tahu apa yang harus dilakukan agar dirinya dan bayinya sehat.
Kriteria hasil      : Ibu     : TTv dalam batas normal
Janin  : DJJ dalam batas normal
1.    Lakukan pendekatan terapeutik pada klien
     R/ Tercipta rasa percaya antara pasien dan bidan sehingga pasien kooperatif
2.   Lakukan pemeriksaan kehamilan sesuai dengan standart pelayanan ANC
 R/ memberikan asuhan menyeluruh pada ibu hamil sesuai dengan yang dibutuhkan.
3.   Jelaskan pada ibu tentang kondisi kehamilannya saat ini
 R/ Ibu memahami tentang kondisinya, kooperatif dalam tindakan
4.  Berikan KIE perilaku yang sehat (gizi, latihan, kebersihan, istirahat dan   sebagainya )
 R/ Meningkatkan pengetahaun ibu sehingga kesejahteraan ibu dan janin  tercapai untuk mencegah terjadinya komplikasi serta penanganan gangguan rasa nyaman selama kehamilan.
5.   Memberikan KIE  tentang tanda bahaya kehamilan
 R/ meningkatkan pengetahuan dan deteksi dini terjadinya tanda bahaya kehamilan pada ibu
6.   KIE tentang kehamilan fisiologis TM III
 R/ mengurangi rasa kecemasan pada ibu
7.      Beritahu ibu tentang tanda tanda persalinan
R/ agar ibu mengerti tentang tanda tanda persalinan
8.      Beritahu ibu tentang persiapan persalinan
R/ agar ibu dapat mempersiapkan perlengkapan yang dibutuhkan saat persalinan
9.      Anjurkan ibu untuk segera datang ke petugas kesehatan apabila sudah terdapat tanda tanda  persalinan
R/ agar proses persalinan dapat segera ditolong oleh petugas kesehatan

3.6         IMPLEMENTASI
Tanggal/Jam       : 18-10-2014/18.40 WIB
1.      Melakuakan pendekatan terapeutik pada ibu dengan cara memberi salam, sapa, senyum, sopan dan santun
2.      Melalukan pemeriksaan sesuai dengan standart pelayanan antenatal
·         Timbang berat badan
·         Ukur Tekanan darah
·         Ukur Tinggi Findus Uteri
·         Temu wicara
3.      Menjelaskan hasil pemeriksaan pada ibu
Keadaan ibu dan jann baik
TTV            : Tensi Darah   : 140/90 mmHg           Nadi    : 80 x/Menit
Suhu              : 37,0ºC                       RR       : 16 x/Menit
BB Sebelum Hamil             : 70 kg
BB Sekarang                      : 89 kg
TB                                       : 152 cm
Lila                                     : 30 cm
4.      Memberkan KIE perilaku hidup bersih dan sehat ( menjaga pola nutrisi, istirahat, dan personal hygiene.
-          Makan teratur dengan lauk pauk gizi seimbang seperti nasi, ikan, telur, daging merah, sayur-sayuran dan buah-buahan.
-          Minum minimal 2 liter atau 8 gelas /hari.
-          Istirahat  ± 8jam/hari.
-          Menjaga kebersihan diri mandi minimal 2x/hari, ganti CD setiap selesai mandi, cebok dari arah depan kebelakang.
5.      Menjelaskan tentang tanda bahaya kehamilan seperti perdarahan pervaginam, sakit kepala yang hebat, masalah penglihatan/ pandangan kabur seperti pengllihatan kabur/berbayang, bengkak pada muka, kaki dan tangan yang tidak hilang setelah istirahat, nyeri perut bawah yang hebat, gerakan bayi berkurang minimal 1 jam 1x
6.      Menjelaskan tentang kehamilan fisiologis pada ibu trimester III (diantaranya pembesaran uterus yang menekan kandung kemih sehingga sering terjadi BAK yang terlalu sering dan normal pada ibu hamil, nyeri perut bawah dikarenakan pembesaran/ kepala mulai memasuki panggul).
7.      Memberitahukan ibu tentang tanda tanda persalinan, diantaranya : Perut mulas secara teratur , mulasnya sering dan lama, nyeri melingkar dari punggung menjalar ke perut bagian depan, keluarnya lendir bercampur darah dari jalan lahir, keluarnya air ketuban dari jalan lahir
8.      Memberitahu ibu tentang persiapan persalinan diantaranya menjelaskan dan memberitahukan perlengkapan apa saja yang harus dipersiapkan pada  proses persalinan, mempersiapkan tempat bersalin atau penolong persalinan yang memadai, mempersiapkan transportasi ke tempat persalinan, menyiapkan biaya yang dibutuhkan dalam proses persalinan, memberitahu keluarga terutama suami agar mendampingi ibu dalam menghadapi proses  persalinan, dan menyiapkan donor darah.
9.      Menganjurkan ibu untuk segera datang ke petugas kesehatan apabila sudah terdapat tanda tanda persalinan agar proses persalinan dapat segara ditolong oleh petugas kesehatan .

3.7         EVALUASI
Tanggal/jam       : 18-10-2014/19.00 WIB
S            : Ibu mengatakan mengerti tentang kondisi dirinya dan bayinya  saat ini
O           : Saat diberi penjelasan ibu menganggukkan kepala tanda mengerti dan dapat menjawab pertanyaan dari NAKES
A            : Ny.”M” GIP00000 UK 34 minggu, tunggal, hidup, intra uterine, letkep,  kesan jalan lahir normal, keadaan ibu dan janin baik dengan preeklampsia ringan
 P           : Anjurkan ibu kembali 1 minggu lagi atau sewaktu-waktu bila ada keluhan.

















BAB IV
PENUTUP
4.1.    Kesimpulan
Setelah dilakukan asuhan kebidanan pada Ny.”M” dapat disimpulkan, pada pengkajian didapatkan diagnosa masalah Pada Ny.”M” GIP00000 UK 34 minggu, tunggal, hidup, intra uterine, letkep,  kesan jalan lahir normal, keadaan ibu dan janin baik dengan preeklampsia ringan. Dari diagnosa tersebut dilakukan perencanaan sesuai dengan kebutuhan pasien dan dilakukan implementasi sesuai rencana yang telah dibuat. Setelah diberi konseling tentang tanda-tanda bahaya kehamilan, ibu mengatakan mengerti penjelasan yang diberikan petugas dan akan melaksanakan anjuran petugas dengan baik.
4.2. Saran
a.      Bagi Petugas
Meningkatkan kemampuan dan ketrampilan dengan meningkatkan peran bidan dalam fungsinya sebagai pelaksana pelayanan kebidanan.
b.     Bagi Klien
Untuk keberhasilan dalam asuhan kebidanan diperlukan kerja sama yang baik dari klien dalam usaha memecahkan masalah klien
c.     Bagi Mahasiswa
Diharapkan mampu meningkatkan kompetensi dan keterampilan dalam memberikan asuhan secara komprehansif.


DAFTAR PUSTAKA

Kusmiati, Yuni dkk. 2009. Perawatan Ibu Hamil. Yogyakarta: Fitramaya.
Manjoer,Arif dkk. 2003. Kapita Selekta Kedokteran Jilid I. Jakarta : media Aeusculapious
Manuaba, Prof.dr. Ida bagus Gde. 2010. Ilmu Penyakit Kandungan dan KB untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC
Pantikawati, Ika .S.SiT dan Saryono, S.Kp. M. Kes. 2010. Asuhan Kebidanan I (Kehamilan). Yogyakarta : Nuha Medika
Saifudin,Abdul Bari, SpOG. MPH. 2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Wiknjosastro, Prof. Dr. Dr. Gulardi Hanifa, SpOG dkk. 2008. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
. Prawiroharjo, Sarwono. 2005. “Ilmu Kebidanan”. Yayasan Pustaka Sarwono Prawiroharjo. Jakarta
 Prawiroharjo, Sarwono. 2005. “Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal”. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo




thanks for reading!!!!!!!!!!!! semoga bermanfaat buat semuanya,,, amin
 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar